Share

Misi Berat Merah Putih Dimulai

Edi Yulianto, Jurnalis · Kamis 11 November 2010 00:35 WIB
https: img.okezone.com content 2010 11 11 43 392073 5Yp5MN0crZ.jpg Foto: Ist
A A A

JAKARTA - Kontingen Asian Games (AG) Indonesia meninggalkan Tanah Air, kemarin. Mereka berangkat ke Guangzhou, China, dengan misi membawa pulang 4 medali emas dari multievent empat tahunan tersebut.

Optimisme pun menyelimuti keberangkatan mereka dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Itu terlihat dari raut wajah mereka yang tak terbebani dengan target KONI/KOI untuk mencapai 4 emas.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kontingen Bulu Tangkis AG Indonesia misalnya. Taufik Hidayat dkk tak merasa gentar dengan pencanangan target yang diberikan induk organisasi olahraga Indonesia tersebut. Mereka justru tertantang untuk mempertahankan tradisi emas yang kerap diberikan cabor bulu tangkis di AG.

Manajer Bulu Tangkis AG Indonesia Jacob Rusdianto mengaku tak ada permasalah serius mengenai persiapan keberangkatan, termasuk pebulu tangkis yang baru bergabung bersama tim seperti Taufik dan Markis Kido/Hendra Setiawan sepulang dari Prancis Super Series 2010.

Menurutnya, situasi kondusif itu diharapkan akan menjadi faktor penentu keberhasilan pihaknya membawa pulang medali emas dari Guangzhou, China. “Semua persiapan teknis maupun nonteknis tak ada masalah. Kami siap bertarung demi kejayaan bangsa Indonesia di multievent tersebut,” papar Jacob.

Optimisme tinggi juga diusung Kontingen Balap Sepeda AG Indonesia. Mereka tak terpengaruh dengan target itu dan antusias akan mendapatkan hasil maksimal di ajang tersebut.

Manajer Balap Sepeda AG Indonesia Denny Gumulya menjelaskan, pihaknya sudah siap tempur dan siap membuat kejutan. “Kami memiliki modal bagus seusai anak-anak menjalani pemusatan latihan di Belanda dan Amerika Serikat (AS). Pembinaan melalui try out ke luar negeri itu yang diharapkan akan memberikan dampak positif,” tegasnya.

Sementara Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo enggan menanggapi permasalahan target yang bakal menjadi beban atlet Indonesia. Dia hanya ingin mereka berjuang sebaik mungkin di sana.

Menurutnya, persiapan paling penting sekarang adalah keselamatan kontingen. Mereka menjadi prioritas dan wajib mempersiapkan diri menempuh perjalanan panjang dari Jakarta menuju Guangzhou, termasuk mengantisipasi cuaca ekstrim ketika mendarat di Negeri Tiongkok.

Selain itu, Rita juga memaparkan kesiapan Kontingen Indonesia ketika menjalani defile upacara pembukaan yang rencananya akan disetting berbeda dari pembukaan multievent umumnya. Pembukaan AG kali ini lebih dipusatkan ke sebuah sungai bernama Pearl River.

Panitia setempat sejatinya ingin membawa seluruh kontingen mengadakan defile dengan perahu saat mengarungi sungai tersebut. “Kami memang akan menaiki sebuah perahu berpenumpang 28 orang. Jadi, kami tak menunjuk siapa atlet yang akan membawa bendera di upacara pembukaan tersebut,” tegas Rita.

Sayang, mantan ketua umum PP PBVSI itu belum mengetahui siapa yang akan menaiki perahu dalam pembukaan tersebut. Dia menilai Indonesia kemungkinan akan diwakili oleh beberapa atlet maupun ofisial.

(acf)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini