Share

Bonus Dibagikan Saat Upacara Pembubaran Kontingen

Muchamad Syuhada, Jurnalis · Kamis 25 November 2010 03:09 WIB
https: img.okezone.com content 2010 11 25 43 396790 doo5kUP0IS.jpg Foto: Ist
A A A

GUANGZHOU - Bonus untuk para atlet Indonesia peraih medali Asian Games Ke-16/2010, Guangzhou, Cina, akan dibagikan secara simbolis pada upacara pembubaran Kontingen Indonesia di Gedung Serba Guna, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (30/11/2010).

"Soal bonus ini menjadi kewenangan pemerintah untuk menetapkan berapa besarnya. Kami hanya menyiapkan atlet dan mengupayakan agar dapat berpresasi tinggi merebut medali di Asian Games Ke-16 maupun pada SEA Games Ke-26/2011 nanti,” kata Komandan Kontingen Indonesia Tono Suratman di Guangzhou, Cina, Rabu (24/11).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Rombongan besar Kontingen Indonesia akan kembali ke Jakarta, Minggu (28/11) atau sehari setelah upacara penutupan pesta olahraga terbesar Asia tahun ini. Rombongan akan bertolak dari Guangzhou menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Hingga Rabu jumlah atlet Indonesia yang sudah kembali ke Tanah Air berjumlah 87 orang. Yang masih tersisa di Guangzhou 148 atlet, 86 putra dan 62 putri. Mereka berasal dari cabang olahraga karate, dayung, atletik, boling, sepaktakraw, panahan, dan gulat.

Sementara Dedeh Herawati ke final lari gawang 100 meter putri setelah lolos dari babak kualifikasi di Stadion Utama Aoti, Guangzhou, Cina, Rabu. Final akan dimainkan di tempat yang sama, Kamis (25/11).

Bertanding pada heat kedua, Dedeh finis di peringkat kedua dengan catatan waktu 13,20 detik. Peringkat pertama ditempati Asuka Terada (Jepang) 13,17 detik. Hasil ini juga membuat Dedeh berhasil memecahkan Rekor Nasional (Rekornas) atas namanya sendiri, yakni 23,23 detik.

Pemecahan Rekornas pada nomor lari gawang 100 meter putri itu merupakan pemecahan yang kedua. Sehari sebelumnya rekornas estafet 4x100 meter juga pecah, yakni dari 39,79 detik menjadi 39,78 detik.

“Senang karena bisa lolos ke final. Pada final saya berharap bisa berlari lebih baik," kata Dedeh.

Berdasarkan hasil lomba heat pertama dan kedua, catatan waktu Dedeh di peringkat ketiga di bawah pelari Sun Ya Wei (12,15) dan Asuka Terada (Jepang).

Finalis lainnya adalah Natalya Ivoninskaya (Khazakstan), Anastasya Soprunova (Khazakstan) dan Lee Yeon Kyung (Korea). "Lomba kali ini enak sekali, saya bisa fokus dan melakukan start dengan reaksi cukup bagus. Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi," kata Dedeh yang berharap rekornya bisa dipecahkan lagi.

Di nomor ini, Dedeh pelari tertua, kelahiran 1979. Sedangkan rivalnya rata-rata kelahiran 1985 dan 1987. Namun, Dedeh masih mampu melaju, bahkan lebih kencang dibandingkan catatan waktu terbaiknya selama ini 13,23 detik.

Manajer Tim Atletik Indonesia Budi Darmasidi menyebutkan, keberhasilan Dedeh masuk finis bukan kejutan. Dedeh salah satu harapan Indonesia untuk mendulang medali pada Asian Games.

"Pada 2009 Dedeh menempati peringkat ketiga pada Kejuaraan Asia. Diharapkan dia bisa meningkatkan akselerasinya sekaligus mengibarkan bendera Merah Putih pertama kalinya di podium lintasan atletik itu.

Budi juga menjelaskan Heru Istrianto kemungkinan menggantikan Franklin Buruni di final nomor estafet 4X100 m putra, Jumat (26/11/2010). Hal ini terjadi karena Franklin mengalami cedera saat berlomba di heat pertama, Selasa (23/11/2010).

"Cedera yang dialami Franklin kelihatannya tidak memungkinkan dia turun di final, dia mengalami cedera pangkal paha. Itu cedera baru yang dialaminya," kata Budi.

Franklin yang pada heat pertama tampil sebagai pelari keempat mengalami cedera pangkal paha dan tidak bisa menjalani latihan. Padahal, Franklin bersama tiga rekanya Fadlin, Suryo Agung Wibowo dan Farell Oktaviandi memecahkan Rekornas.

Namun, tim Indonesia masih akan menunggu perkembangan kesembuhan cedera yang diderita Franklin. Yang jelas, tim Indonesia tidak mau berspekulasi menurunkan atlet yang cedera untuk menghindari cedera lebih parah.

Cedera yang dialami Franklin kemungkinan besar akibat suhu dingin saat menunggu pertandingan atau karena pelari itu berlari di atas kemampuan maksimalnya selama ini, sehingga ototnya tertarik.

"Heru sudah disiapkan bila Franklin benar-benar tidak siap untuk diturunkan, Heru merupakan pelari senior yang sebelumnya juga masuk tim inti," katanya.

Terkait kansnya di final, Budi menyebutkan persaingan cukup ketat dari pelari Cina, Korea, Qatar dan juga saingannya dari Asia Tenggara, Thailand.

"Catatan waktu mereka selama ini cukup bagus, namun Indonesia akan berusaha. Semuanya masih memungkinkan, minimal bisa masuk ke tiga besar, itu sudah bagus," katanya.

(msy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini