ENSTONE – Tim Prinsipal Lotus-Renault, Eric Boullier tidak habis pikir mengapa pembalap harus takut dengan resiko besar yang ditumbulkan dengan pengguaan Drag Deruction System (DRS) di GP Monaco, akhir pekan nanti.
Boullier memegang teguh kepercayaan, semua partisipan mampu membangun kecepatan yang aman selama berlangsungnya balapan di Monte Carlo. Boullier yakin, semua pembalap bisa mengatasi laju mobilnya dengan baik kendati mengaktivasi piranti DRS.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sebelumnya, para pembalap mengajukan nota permintaan kepada Federation Internationale de I’Autombile (FIA) untuk tidak mengizinkan penggunaan DRS di Monaco, mengingat kondisi trek Monte Carlo yang sempit.
Mayoritas pembalap khawatir DRS bisa menimbulkan resiko besar bagi keselamatan para pembalap, namun Boullier tidak berpikir demikian. “Akan ada beberapa tempat di mana mereka memungkinkan menggunakan DRS tanpa kesulitan dan di area lain di mana pembalap tidak merasa yakin,” kata Boullier dikutip situs resmi Renault, Selasa (24/5/2011)
“Ini adalah hal identik dalam setiap trek yang lain sejauh musim ini. Pembalap harus menilai sendiri di mana tempat aman untuk menggunakan DRS. Semua perhatian terfokus pada terowongan, karena ada manfaat untuk mencetak waktu lap yang baik untuk menggunakan DRS,” jelas Boullier.
Lebih jauh, Boullier menjelaskan setiap pembalap seharusnya bisa melatih diri dengan DRS saat memasuki terowongan pada sesi latihan bebas dan kualifikasi. Jadi, tidak memicu perdebatan lagi perlu tidaknya DRS di Monaco.
“Beberapa meresa perlu merangsang untuk mengambil manfaat dan memaksa pembalap mengambil risiko yang tidak perlu. Melihat diri saya sendiri sebagai pembalap, saya akan membangun kepercayaan diri secara bertahap dalam latihan bebas dan kualifikasi, saat tiba di terowongan agar bisa belajar seberapa aman menggunakan DRS,” urai Boullier mengakhiri
(edo)
