MONACO - Sistem KERS Red Bull memang sering ngadat. Ketua teknisi Adrian Newey mengakui, tim berlambang banteng itu belum mampu membuat sitem baru di Formula One (F1) itu.
KERS adalah sebuah sistem yang mana memanfaatkan energi yang terbuang dari sistem pengereman. Tenaga mesin yang tidak terpakai saat mobil direm, disimpan pada roda gila berupa putaran dan disalurkan kembali untuk menunjang tenaga mesin. Secara prinsip itulah kinerja sebuah KERS.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Tapi, beberapa kali sistem ini seperti bermasalah pada mobil Red Bull, sehingga tidak dapat digunakan Sebastian Vettel dan Mark Webber. Meski pada akhirnya, Vettel tetap memenangi empat dari lima lomba pada musim ini. Newey sadar sistem KERS di Red Bull tidak bekerja baik.
"KERS adalah sebuah sistem yang sangat sulit membutuhkan banyak penelitian dan perkembangan lagi, untuk membuat sistem itu," demikian komentar Newey sebagaimana dilansir dari Autosport, Jumat (27/5/2011).
"Kami telah memilih paket untuk sistem pada mobil kami. Sedangkan sistem itu, berakar pada sistem yang digunakan oleh Renault Marelli beberapa tahun lalu, sengaja diubah supaya cocok dengan mobil kami. Tapi, ternyata mengalami beberapa masalah," lanjutnya.
Newey sadar sistem baru memang bukan spesialisasi dari Red Bull. Namun, dia menilai tim berlambang banteng itu seharusnya melakukan sejumlah penelitian, sebelum memutuskan untuk menggunakannya pada musim ini. "Sistem ini memang bukan keahlian kami. Kami adalah tim yang fokus pada pembuatan sasis aero, ketimbang membuat KERS," tandasnya.
(hmr)
