Share

Asa Itu Masih Tetap Ada

Rejdo Prahananda, Jurnalis · Senin 30 Mei 2011 14:20 WIB
https: img.okezone.com content 2011 05 30 136 462527 RLmNRdHwbf.jpg Foto:Ist
A A A

QINGDAO ternyata bukan tempat yang ramah buat tim beregu bulutangkis Indonesia. Perjalanan tim Merah Putih harus terhenti di babak semifinal setelah mimpi membawa pulang Piala Sudirman kandas di babak semifinal. Laju Indonesia sebenarnya sempat meyakinkan di turnamen Bulutangkis dua tahunan ini.

Bahkan, kita menyaksikan betul skuad Merah Putih sempat menampilkan permainan heroik saat bertemu dengan Jepang di fase quarterfinal. Melalui ganda campuran Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet, Indonesia berhasil memetik kemenangan atas Jepang dengan skor 3-2. Untuk sementara, asa Indonesia memulangkan Piala Sudirman sempat terjaga.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun hanya sebentar Indonesia bisa menjaga harapan. Di semifinal, pasukan Garuda seakan kalah jam terbang di hadapan Denmark. Tim bulutangkis yang disegani di Eropa ini mengemas kemenangan telak 3-1 atas Indonesia yang membuat Peter Gade dkk. melangkah ke final untuk menemui tuan rumah China. Segudang pertanyaan pun mencuat ke permukaan menyusul kegagalan Indonesia untuk kesekian kalinya.

Salah satunya, pemain kita begitu kurang jam terbang di pentas besar seakbar Sudirman Cup. Sekadar contoh, Fran/Pia baru sekali bertemu dengan ganda campuran Denmark Joachim Fischer Nielsen/ Christinna Pedersen. Bahkan, Simon Santoso harus kembali mengakui keunggulan Peter Gade di nomor tunggal putra. Dari 11 kali bertanding Simon baru tiga kali memetik kemenangan atas Gade.

Pun demikian dengan Adriyanti Firdasari yang seakan kesulitan membendung permainan Tine Baum. Firda harus menyerah didepan Baum. Ironisnya, kekalahan ini didapat Firdasari di partai penentuan, saat  posisi Indonesia telah tertinggal 2-1. Dari lima kali pertemuan, Firda hanya berhasil meraih satu kemenangan atas Baum. Kemenangan Firda terjadi di ajang Yonex French Super Series Oktober 2009 lalu. Cukup memprihatinkan memang bila melihat status kita sebagai salah satu tim Bulutangkis terkuat di Asia.

Tapi setidaknya, keberhasilan menembus semifinal ini sudah mencapai target. Apalagi, dengan skuad muda sekarang, kita boleh optimis beberapa tahun mendatang mereka bisa menghadirkan prestasi signifikan untuk mengembalikan integritas dan jati Bangsa di panggung Bulutangkis Internasional. Asalkan, pengembangan usia dini terus digiatkan dan mereka diberi banyak kesempatan untuk berlaga di pentas Internasional.

Akhir kata, Indonesia harus menutup buku Piala Sudirman dengan kegagalan. Namun hendaknya kegagalan ini menjadi pembalajaran kita di masa depan, karena asa mengembalikan kejayaan bulutangkis masih terbuka lebar. Semoga dua tahun lagi, kita juarannya.

(edo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini