Share

YOI: Mantan Olahragawan Perlu Hidup Layak

okezone, Jurnalis · Senin 30 Mei 2011 15:47 WIB
https: img.okezone.com content 2011 05 30 43 462582
A A A
JAKARTA - Saat seseorang atlet berjaya secara prestasi, pasti membawa harum nama Indonesia di pentas internasional. Merah-Putih pun bisa berkibar di negara lain.

Momentum itu hanya bisa terjadi karena dua hal yakni kunjungan Presiden RI keluar negeri, dan saat atlet mempersembahkan prestasi terbaik bagi Indonesia.

"Banyak mantan olahragawan yang dulunya berjasa mengharumkan nama bangsa, tetapi sekarang hidupnya sangat memprihatinkan. Selain perlu dukungan moril maupun materil. Pemberdayaan perlu dilakukan agar kualitas kehidupan mereka menjadi layak, kita harus mendukung mantan olahragawan, demi kemajuan olahraga Indonesia” jelas Rudy Hartono, selaku Dewan Pengawas Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI).

"Mengibarkan bendera Merah-Putih di belahan dunia atas prestasi yang dipersembahkan olahragawan, maka sudah selayaknya mereka bisa diperlakukan sebagai pahlawan Indonesia di masa pensiunnya. Namun yang terjadi di tengah masyarakat saat ini, masih banyak para olahragawan yang hidup di bawah garis kemiskinan tanpa memiliki pekerjaan yang pasti”, jelas Ketua Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Icuk Sugiarto di Jakarta.

Rudy menjelaskan, sebagian besar masyarakat di Tanah Air sudah melupakan nama Nanda Telambanua, pemecah rekor angkat berat dunia junior 1984 yang sempat mencari nafkah sebagai penarik ojek. Begitu juga dengan Martha Kase, peraih medali emas nomor lari SEA Games 1987 yang kini mengais rezeki hanya sebagai penjual teh botol.

Peraih juara dunia tinju (IBF), Ellyas Pical terpaksa sempat menjadi satpam diskotik di masa pensiunnya. Berkat uluran tangan mantan Menegpora Adhyaksa Dault, mantan juara dunia tinju itu kini diarahkan bekerja di kantor KONI/KOI.

"Kehidupan mantan olahragawan sekarang ini dapat berdampak terhadap generasi muda bangsa Indonesia. Kehidupan ekonomi mereka yang memprihatinkan dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap olahraga di Indonesia. Nantinya, ditakutkan generasi muda bangsa ini tidak lagi menaruh minat untuk menjadi olahragawan. Seharusnya para mantan olahragawan dapat menjadi inspirator bagi generasi muda Indonesia." jelas Rudy.

Sesama mantan olahragawan nasional, Rudy dan Icuk tergugah untuk menyuarakan agar kita semua peduli terhadap nasib "pahlawan olahraga" yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia.

"Dukungan dari kita semua sangat besar andilnya terhadap pembangunan olahraga di Indonesia, salah satunya, kini hadir Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI), dimana YOI bertujuan untuk membangun karakter Bangsa Indonesia yang unggul, serta secara khusus peduli pada nasib para olahragawan maupun mantan olahragawan Indonesia," papar Rudy Hartono selaku Dewan Pengawas Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI).

Rudy memaparkan, kerja keras atlet saat mulai dari awal berjuang, berkorban waktu dan tenaga, sering meninggalkan keluarga, demi membela nama bangsa, sudah tentunya yang harus diingat dan harus mendapat penghidupan yang layak di masa tuanya.

Rudy Hartono melanjutkan, Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki aset terbesar kelima di dunia dari sisi penduduk. Prestasinya masih dapat ditingkatkan, tentunya melalui pembinaan dan pemberdayakan para atlet dan mantan atlet secara berkesinambungan. Tidak dapat dipungkiri, olahraga merupakan sarana penggalang integrasi dan persatuan bangsa ini.

Rudy menegaskan, “Sea Games mendatang sudah di depan mata, mari bersama YOI, kita galang kepedulian terhadap nasib olahragawan, mari kita pacu semangat olahraga, mari bersama kita bangkit, untuk Indonesia Juara. Berkibarlah merah putih”.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fmh)

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini