Share

Simoncelli Tak Terpengaruh Kritik & Kecaman

Randy Wirayudha, Jurnalis · Jum'at 01 Juli 2011 16:01 WIB
https: img.okezone.com content 2011 07 01 38 474881 yoHRcmIDpY.jpg Foto: Marco Simoncelli (Reuters)
A A A

MUGELLO – Gaya membalap Marco Simoncelli yang kontroversial mengundang kritik sana-sini, mulai dari fans MotoGP sampai para rivalnya. Meski begitu, semua hal itu bagaikan angin lalu baginya dan bukan merupakan gangguan berarti bagi konsentrasinya.

 

Dua korban, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa paling kencang mengecam gaya membalapnya yang mengakibatkan keduanya terlibat kecelakaan. Sejatinya Super Sic, julukan Simoncelli memiliki potensi luar biasa. Tengok saja beberapa hasil kualifikasi yang membawa hasil bagus buatnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Tapi pada putaran final, Super Sic kerap menyenggol atau jatuh yang mengakibatkan cedera atau terlibatnya para rival super Sic dalam kecelakaan yang dia timbulkan. Seri Jerez, Estoril, dan Silverstone merupakan buktinya. Dia pun terkena penalti karena menyenggol Dani Pedrosa di Le Mans.

 

Insiden dengan Pedrosa ini lah yang menjadi klimaks kritik yang terlontar kepadanya. Tapi Super sic mengaku sejumlah kritik pedas tersebut tak mempengaruhi fokus Super Sic dalam setiap seri di kemudian hari.

 

“Ketika saya mengalami kecelakaan dalam balapan, setiap orang bebas menyampaikan pendapatnya. Tapi inilah saya. Saya tetap berkonsentrasi pada balapan dan tunggangan saya. Saya selalu mengusahakan yang terbaik setiap saat,” juar Super Sic seperti dilansir Yahoosports, Jumat (1/7/2011).

 

Tapi dia juga mengakui insiden jatuhnya dia yang melibatkan Jorge Lorenzo pada lap pembuka betul-betul merupakan kesalahan yang buruk yang tanpa disengaja.

 

“Pekan lalu di Assen semestinya berjalan sempurna, tapi saya melakukan kesalahan bodoh di lap pertama, mungkin kesalahan terburuk tahun ini,” lanjut pembalap berusia 24 tahun tersebut.

 

“Saya tahu, keadaan ban masih dingin dan saya berusaha menyalip Lorenzo. Saya kehilangan keseimbangan pada ban belakang dan saya selip, saya menabraknya saat saya jatuh dan saya menyesal karenanya,” tambah pembalap kelahiran Cattolica tersebut.

 

Super Sic hanya mampu finis di urutan ke sembilan, meskipun dia start terdepan. Namun dia mengaku tak frustasi karenanya. Kesalahan tersebut malah membuatnya makin termotivasi untuk meriah podium pertamanya di Mugello, negerinya sendiri.

 

“Saya jadi semakin lapar akan kesempatan lain. Saya selalu kalah di tiap seri. Tapi tak adan gunanya menangisi yang telah lalu,” Imbuh pemilik nomor motor 58 ini.

 

“Saat ini saya harus tetap fokus dan jelang seri Mugello, saya akan berusaha lagi yang terbaik untuk meraih hasil terbaik yang bisa saya dapatkan,” pungkas Super Sic.

(hmr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini