Share

Mendikbud Dukung Ajang DBL

Hendra Mujiraharja, Jurnalis · Kamis 24 November 2011 18:05 WIB
https: img.okezone.com content 2011 11 24 36 533834 q8W14zUzZZ.jpg Mendikbud Muhammad Nuh (kanan). Foto: Dok DBL
A A A

SURABAYA – Liga basket pelajar terbesar di Indonesia, Development Basketball League (DBL), segera memulai musim 2012. Diluncurkan Desember mendatang, DBL 2012 akan menyapa lebih banyak kota, singgah di beberapa kota baru.

 

Mulai musim 2012 nanti, DBL juga mendapat dukungan langsung dari Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia. Sekolah yang menjadi juara provinsi berhak mendapatkan Trofi Mendikbud.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Dukungan tersebut tak lepas dari konsep student athlete yang secara konsisten diusung oleh DBL, sejak liga itu kali pertama diselenggarakan pada 2004 di Surabaya. Konsep ini mendorong bahwa prestasi di sekolah sama pentingnya – bahkan mungkin lebih penting – dari prestasi di lapangan basket.

 

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, dukungan untuk memberikan trofi tidak terlepas dari upaya pihak kementerian dalam memberikan penghargaan atau apresiasi baik kepada penyelenggara maupun para pelajar yang ikut di DBL.

 

“Kami memandang kegiatan ini tidak hanya dari segi keolahragaan, tapi di dalamnya terkandung pula nilai-nilai pendidikan karakter. Seperti kerja sama, saling menghargai, bangga terhadap prestasi, dan lainnya,” katanya dalam rilis yang didapat Okezone.

 

Mantan Rektor ITS dan Menkominfo ini berharap, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang pencarian bakat dan minat, sekaligus menampung aktivitas peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan di bidang keolahragaan.

 

“Dalam pendidikan karakter ada empat kuadran yang ingin dikembangkan. Yakni olah pikir berkait dengan kecerdasan, olah hati berkait dengan kejujuran, olah karsa berkait dengan kerja sama dan peduli, dan olah raga berkait dengan sportivitas, kesehatan, dan kebersihan,” katanya.

 

Nuh memandang, kegiatan DBL harus terus menerus ditingkatkan dan dikoordinasikan, termasuk di dalamnya menyesuaikan dengan agenda-agenda pendidikan di sekolah. Sehingga satu dengan lainnya tidak mengganggu aktivitas pada proses belajar mengajar di tingkat satuan pendidikan, melainkan saling mendukung satu sama lain.

 

“Karena itu koordinasi dengan penyelenggara pendidikan di masing-masing tempat atau wilayah diperlukan, agar kegiatan yang baik ini tidak malah saling meniadakan. Tapi membuat satu vektor yang menghasilkan resultante positif, baik bagi dunia pendidikan maupun penjaringan bibit di bidang olahraga,” tandasnya.

(hmr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini