Share

Argentina Jaga Peluang

Auzan Julikar Sutedjo, Jurnalis · Minggu 04 Desember 2011 07:57 WIB
https: img.okezone.com content 2011 12 04 39 537685 Dv4zdbPRlq.jpg Pasangan Eduardo Schwank (kiri) dan David Nalbaldian berhasil bawa Argentina perkecil skor jadi 1-2 dari Spanyol dalam final Piala Davis 2011/Getty Images
A A A

SEVILLA – Argentina tetap menjaga peluang mereka di final Piala Davis 2011 saat ganda mereka David Nalbaldian/Eduardo Schwank mengalahkan ganda tuan rumah Spanyol, Feliciano Lopez/Fernando Verdasco untuk memperkecil kedudukan menjadi 1-2 dalam sistem best-of-five.

 

Ganda Nalbaldian/Schwank mengalahkan Lopez/Verdasco tiga set langsung 6-4, 6-2, 6-3.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

“Kami memainkan pertandingan yang sangat bagus. Sejak awal kami hanya membuat sedikit kesalahan, bahkan hampir tidak ada. Final ini masih terbuka,” kata Nalbaldian yang berusia 29 tahun tersebut seperti dikutip dari Eurosport, Minggu (4/12/2011).

 

Laga ganda yang digelar pada Sabtu (3/12) kemarin memang menjadi kesempatan terbesar Argentina memperoleh poin mengingat pasangan Lopez/Verdasco mengalami 10 kekalahan dari 11 kali dipasangkan di semua ajang.

 

Dukungan para suporter Spanyol yang memadati Stadion Olimpiade Sevilla juga tak banyak menolong pasangan tuan rumah. Nalbaldian/Schwank tampil efisien dan nyaris tanpa cela sebelum mengakhiri laga saat pengembalian Verdasco menyangkut di net.

 

Dua laga pamungkas Piala Davis 2011 akan digelar mulai siang hari ini waktu setempat dengan mempertemukan petenis andalan tuan rumah, Rafael Nadal dengan petenis Juan Martin Del Potro dan David Ferrer yang akan menghadapi Juan Monaco.

 

Dengan rekor luar biasa impresif Nadal di lapangan tanah liat di mana dia belum pernah terkalahkan di rumahnya sendiri di Spanyol, maka Espana tengah menatap gelar Piala Davisnya yang kelima atau ketiga dalam empat tahun terakhir. Sekaligus mengubur ambisi Argentina untuk balas dendam atas kekalahan mereka pada 2008 lalu.

(fit)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini