Share

Ferrari Desak Sesi Uji Coba Ditambah

Achmad Firdaus, Jurnalis · Jum'at 23 Desember 2011 16:41 WIB
https: img.okezone.com content 2011 12 23 37 546518 HL3jofYLrj.jpg Foto:Presiden Ferrari Luca di Montezemolo/Getty Images
A A A

MARANELLO - Ferrari mendesak FIA untuk mengubah kebijakannya terkait sesi uji coba tim-tim F1. Melalui sang presiden, Luca di Montezemolo, kubu The Prancing Horse berharap sesi uji coba ditambah.

Sejak musim 2009-2011, FIA telah menerapkan pembatasan uji coba. Untuk musim 2012 nanti, setiap tim juga tidak mendapat banyak kesempatan menguji ketangguhan mobilnya. Untuk musim ini, hanya akan ada satu sesi uji coba resmi yang akan digelar di Mugello pada 1-3 Mei mendatang.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kondisi ini jelas membuat Ferrari kecewa. Di Montezemolo dengan tegas mengungkapkan kekecewaannya. Dia menilai, pembatasan sesi uji coba membuat peluang pembalap-pembalap muda berkembang semakin menipis. Diketahui, banyak tim yang menggunakan sesi uji coba sebagai ajang untuk melihat kemampuan pembalap muda yang mereka miliki.

“Saya setuju pengurangan sesi tes, karena sebelumnya saya memang merasa jumlahnya terlalu banyak. Namun, seharusnya di ambil jalan tengah. Ini aneh, di mana salah satu olahraga paling professional di dunia tidak memberikan keleluasaan pembalapnya untuk berlatih,” tutur Di Montezemolo dikutip Autosport, Jumat (23/12/2011).

“Ini buruk buat pembalap kami. Kami punya akademi di Ferrari, dan punya beberapa pembalap muda potensial. Tapi, apakah mereka harus terus berlatih di GT Cars atau Gokart?” sambungnya berharap FIA memberikan keleluasaan kepada tim untuk melakukan uji coba.

Pembatasan jumlah uji coba ini diketahui ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran tim, terutama di masa krisis financial yang tengah melanda dunia. Setiap tim memang sudah mengantisipasi pembatasan ini dengan mengadopsi mesin “simulator”. Namun, teknologi itu juga tidak murah dan tidak bisa dijadikan patokan terkait performa seorang pembalap ataupun catatan waktunya.

“Saya tidak dibolehkan melakukan tes di Fiorano, tapi saya ditekan untuk menginvestasikan uang banyak untuk membeli simulator. Anda bisa lihat, simulator tak ubahnya seperti sebuah bangunan,” pungkasnya.

(acf)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini