LONDON - Pimpinan serikat pekerja London Underground menolak bayaran untuk bekerja selama Olimpiade London yang bernilai 500 Pounds. Hal ini disayangkan oleh The Rail, Maritime and Transport (RMT).
RMT merasa jumlah tersebut terlalu besar, karena para pekerja hanya bekerja selama event berlangsung. RMT juga menegaskan bahwa telah ada penambahan 100 Pounds dari jumlah yang ditawarkan untuk gaji, dan bila sesuai dengan target kepuasan konsumen, terdapat tambahan ekstra yang bisa mencapai 400 Pounds.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“RMT menolak tawaran pembayaran terbaru untuk Olimpiade dan Paralympic, dan kami akan bertemu dengan perusahaan untuk menekan harga di luar batas yang secara disadari merupakan sumbangsih dari semua staf yang terkena tekanan sepanjang periode persiapan Olimpiade dan Paralympics,” ujar sekretaris umum RMT, Bob Crow, dilansir dari London24, Senin, (30/1/2012).
“Para pegawai lain, terutama dari London Overground, Network Rail, dan yang terbaru adalah DLR, telah dengan serius menerima tawaran dan persetujuan, dan kami berharap London Underground bisa melakukan hal yang sama,” tambahnya.
London Underground adalah kelompok pekerja yang menjalankan pelayanan transportasi bawah tanah kota London. Keberadaan mereka sangat krusial untuk memungkinkan para masyarakat bisa mencapai venue-venue pertandingan dengan cepat dan nyaman. Karena itulah, Crow juga ingin mendapatkan persetujuan yang adil bagi kedua pihak.
“Apa yang kami inginkan adalah persetujuan yang adil untuk semua staf yang terlibat dalam urusan transportasi tersebut, karena itu kami akan menghadapi musim panas dan negosiasi untuk menuntaskan apa yang telah berjalan,” tandasnya.
(seb)
