Share

Webber Bantah Dominasi Red Bull Berakhir

Windi Wicaksono, Jurnalis · Kamis 29 Maret 2012 14:41 WIB
https: img.okezone.com content 2012 03 29 37 601928 afoQVE5AB5.jpg Mark Webber (Foto: Getty)
A A A

SEPANG – Pembalap Red Bull Racing Mark Webber menolak anggapan sebagian pihak yang menilai dominasi timnya di ajang balap mobil Formula One sudah berakhir.

 

Setelah sempat merebut podium kedua di seri perdana GP Australia lewat Sebatian Vettel, penampilan duo pembalap Red Bull terlalu bagus di GP Malaysia. Webber finis di posisi keempat, sementara Vettel yang berstatus juara dunia malah terperosok di urutan ke-11.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Hasil itu membuat Red Bull diragukan untuk kembali menjadi favorit juara musim ini. Namun, Webber menilai hasil di dua balapan awal tak bisa dijadikan patokan kekuatan tim musim ini.

 

"Saya cukup puas dengan cara saya memulai musim ini, meskipun Red Bull Racing belum sekuat seperti pada dua tahun terakhir," kata Webber seperti dilansir BBC, Kamis (29/3/2012).

 

"Dua balapan sejauh ini belum benar-benar memberi kita petunjuk tentang kekuatan masing-masing tim sesungguhnya. Mercedes pulang dengan tangan kosong, meskipun menunjukkan beberapa kecepatan yang kuat sebelumnya, dan Lotus juga punya kecepatan dalam mobil mereka, tetapi tidak cukup memaksimalkan kemampuan mereka,” ujar pembalap asal Australia ini.

 

Webber sendiri optimistis dengan perkembangan yang terjadi pada timnya akan pesat saat balapan bulan depan di Shanghai, Cina. Dia percaya segalanya akan kembali berjalan baik bagi Red Bull.

 

"Saya punya perasaan yang cukup baik untuk mobil dan kami juga membuat langkah maju saat di Malaysia," tuturnya.

 

"Itu bagus, tetapi Anda tidak pernah puas sampai Anda finis di depan, dan kami punya dua pekan untuk mencoba untuk memastikan di mana kami berada untuk dua balapan berikutnya di Cina dan Bahrain," tandasnya.

 

(win)

   

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini