MONTE CARLO – Novak Djokovic punya alasan sendiri, mengapa dia bisa kalah dari Rafael Nadal di Monte Carlo, kemarin. Djokovic mengaku sudah kehabisan energi, setelah melewati momen yang emosional, pekan lalu.
Petenis berjuluk The Djoker itu pun menganggap, di final lalu sudah bukan dirinya lagi. Tekanan emosional dan terkurasnya energi saat ditinggal mangkat kakek tercintanya, membuat permainannya tak sebaik biasanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Saya tak lagi punya energi yang emosional. Laga final itu merupakan hari yang buruk. Di final melawan Nadal, saya merasa seperti bukan diri saya yang sebenarnya,” aku Djokovic kepada ESPN, Senin (23/4/2012).
“Sebelumnya saya tak pernah mengalami situasi yang emosional. Pekan lalu benar-benar berat untuk dilalui secara mental. Saya menang di tiga partai setelah berita itu, tapi permainan bagus saya hanya sampai di situ,” lanjut petenis peringkat satu dunia itu.
Nadal pun yang menang mudah, 6-3 dan 6-1 di final Monte Carlo, merasakan hal yang sama bahwa Djokovic tak tampil seperti biasanya. Tapi Nadal enggan prihatin, petenis kebanggaan masyarakat Spanyol itu hanya ingin berbahagia atas kemenangannya atas Djokovic kali ini.
“Ya, Djokovic tak bermain dengan permainan terbaik. Di final lain melawannya, saya juga sering tak bermain seperti biasanya. Tapi kali ini saya yang bisa mengeluarkan kemampuan terbaik, sementara dia bermain buruk,” timpal Nadal.
“Tapi Rafa yang sesungguhnya tak hanya saat saya bermain dengan kemampuan terbaik. Tapi juga kala di saat bermain biasa saja atau bahkan bermain buruk. Jika saya beralasan seperti itu, seharusnya yang lain juga begitu. Kadang, anda bermain fantastis, kadang juga bermain biasa saja dan kadang anda akan bermain dengan permainan terburuk,” pungkas petenis yang juga fans fanatik Real Madrid tersebut.
(raw)
