HAMBURG – Kubu Vitali Klitschko sedianya cukup kecewa karena David Haye memilih bertarung melawan Dereck Chisora, tahun ini. Vitali diharapkan akan segera pensiun di ring tinju dan mengalihkan pertarungannya di arena parlemen Ukraina.
Kakak kandung Wladimir Klitschko itu memang sejak lama menggeluti politik sembari menjalani karier di dunia tinju. Ada wacana tahun ini Dr. Ironfist – julukan Vitali, akan gantung sarung tinju untuk berkonsentrasi pada pemilu di Ukraina pada 28 Oktober mendatang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kemungkinan besar, pertarungan jawara kelas berat versi WBC itu akan menutup kariernya dengan pertarungannya melawan Manuel Charr di Moskow, 8 September nanti, meski tak menutup kemungkinan akan bersedia meladeni Haye di kemudian hari.
“Setelah melawan Manuel Charr, Vitalo akan maju ke proses kampanye untuk pemilu parlemen di Ukraina. Dia pemimpin partai oposisi, UDAR. 28 Oktober nanti dia akan ikut pemilu dan mungkin akan berhenti bertinju. Baginya, politik menjadi masa depannya -dia ingin berjuang demi demokrasi,” terang manajer Klitschko bersaudara, Bernd Boente.
“Tapi meski nantinya dia akan terpilih, mungkin dia akan bersedia bertarung (lagi) untuk terakhir kalinya. Saat ini, David Haye bukanlah apa-apa bagi kami dan Vitali jelas tak gentar melawannya,” lanjutnya, seperti dinukil LondonStandard, Senin (16/7/2012).
Manajemen Klitschko bersaudara sempat ‘pede’ akan bisa menghelat laga tarung Vitali vs Haye, beberapa waktu lalu. Tapi pihak Haye diklaim telah menolak. Padahal segalanya telah disiapkan tetapi Haye justru menunjuk Dereck Chisora yang dianggap sebagai petinju yang lebih lemah demi ‘duit’.
“Kami sudah menawarkan Haye untuk bertarung di bulan September tapi dia memilih bertarung dengan Chisora karena akan lebih mudah untuknya. Mungkin David menolak tawaran Vitali karena dia akan mendapat lebih banyak uang melawan Chisora, yang bagi kami jauh dari petinju yang bisa disebut tangguh,” tuntas Boente.
(raw)
