Share

Kisruh Sepakbola PON, Bonek Aksi Protes

Banda Haruddin Tanjung, Jurnalis · Kamis 13 September 2012 18:27 WIB
https: img.okezone.com content 2012 09 13 251 689512 pMeiz39XHy.jpg Bonek demo.(foto:Banda H)
A A A

PEKANBARU - Puluhan seporter bola Jawa Timur (Jatim) melakukan aksi demontrasi ke Kantor PB PON Riau jalan Gajah Mada,Pekanbaru. Para bonek ini menuntut agar Ketua KONI Pusat, Tono Suratman tidak ikut intervensi putusan Dewan Hakim Sepak Bola PB PON . Terlebih intervensi itu merugikan tim Jatim.

 

Para bonek mania ini berorasi sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan hujatan terhadap Tono. Mereka juga membunyikan gendang sambil menyanyikan lagu-lagu plesetan yang intinya memprotes Tono.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

"Tidak seorang pun bisa mengintervensi putusan dewan hakim. Kita minta PB PON tidak terintervensi dengan langkah Tono. Semua harus patuh dan mengkuti aturan. Jalankanlah semua sesuai aturan," kata Surin Welangon kordinator bonek Mania, Kamis (13/9/2012).

 

Mereka menilai bahwa intervensi yang dilakukan Tono mengacaukan pertandingan Sepak Bola.Mereka mempertanyakan inkonsistensi PB PON tentang keabsahan Jawa Barat (Jabar). Jabar sebelumnya mengirimkan dua tim menyusul dualisme kepengurusan di Pengprov PSSI Jabar, yaitu tim yang dibentuk Bambang Sukowiyono dan tim yang dibentuk Tonny Aprliani. Kedua-duanya sama-sama mengklaim sebagai ketua PSSI Pengprov Jabar.

 

Tim Sukowiyono disahkan oleh PSSI pimpinan Djohar Arifin untuk tampil di PON. Keputusan itu kemudian disaingi BAORI dan KONI melalui Dewan Hakim PB PON yang memutuskan tim bentukan Tonny Apriliani lah yang berhak tampil di Riau.

 

Tapi saat Jabar menghadapi Jatim di partai pertama, kubu Jabar yang turun bukan lah tim bentukan Tonny Apriliani, sehingga menuai protes dari pihak Jatim. Namun akhirnya pertandingan jadi digelar dan dimenangkan Jabar 2-1.

 

Tim Jabar mendapat kesempatan kedua, meski telah melanggar keputusan Dewan Hakim PB PON. Jabar tidak didiskualifikasi dengan catatan Tonny Apriliani harus menjadi manajer tim tersebut. Tapi saat melawan Gorontalo, tim tersebut tetap tidak didampingi Tonny. Padahal berdasarkan surat keputusan bernomor 03/DH-PON XVIII/2012 tertanggal 9 September 2012, Dewan Hakim PON XVIII memberikan kewenangan kepada Tonny untuk menjadi manajer tim sepakbola Jabar. Bila keputusan ini tak dijalankan, tim Jabar didiskualifikasi.

 

Belakangan mantan anggota komite eksekutif PSSI itu berkilah bahwa dia tidak mungkin menjadi manajer tim yang bukan dia bentuk. Sementara, tim Jabar yang dibentuk Tonny mustahil diturunkan karena tidak menjalani screening sesuai jadwal yang ditentukan PB PON. Tim Jabar yang melakukan screening ialah tim bentukan Sukowiyono.

 

Tonny ternyata tak menjalankan keputusan di atas. Dalam pertandingan terakhir di Grup B melawan Gorontalo--yang dimenangi Jabar dengan skor 4-1, Senin (10/9/2012), Tonny tak hadir sebagai manajer tim. Saat itu yang mengisi posisi manajer adalah Dandan Wardhana.

 

Di sini lah terjadi protes karena dewan wasit menyatakan Jabar bermasalah dan didiskualifikasi. Dan belakangan putusan itu ditarik lagi karena campur tangan Tono. Pembatalan diskualifikasi itu akan membuat Jatim tersingkir. Jabar menjadi juara grup B, didampingi Sumut di tempat kedua. Jatim di tempat ketiga, dan Gorontalo sebagai juru kunci.

 

"Semua harus sportif, junjung tinggi nilai sportivitas dan semua harus mengacu pada putusan FIFA," katanya.

(fit)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini