Share

Warga Pekanbaru Tuntut Pengembalian Tiket, PB PON Sewot

Banda Haruddin Tanjung, Jurnalis · Sabtu 15 September 2012 17:07 WIB
https: img.okezone.com content 2012 09 15 251 690368 yNN2D6SYT7.jpg Foto: Dok.Okezone
A A A

PEKANBARU - Saat ini ribuan masyarakat Riau menuntut kembali uang pembelian tiket saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 11 September 2012. Pasalnya, setelah warga beli dengan harga mahal, ternyata Panitia PB PON menggratiskan karena antusias warga minim.

Warga-pun menuntut uang mereka kembali. Hal itu karena pihak panitia tidak menjelasakan kemana uang pembelian tiket itu saat ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kita menuntut uang kita kembali. Kita sangat kecewa, sudah kita belinya mahal, ternyata di lapangan digratiskan. Saya kemarin beli 6 tiket. Yakni harga Rp 100.000 (5 lembar) dan 1 lagi tiket yang harga Rp 2 juta. Saya masih simpan bukti tiketnya," kata Anwar warga Panam kepada Okezone Sabtu, (15/9/2012).

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya. Liana Sukajadi misalnya, dia meminta pihak panitia bertanggungjawab dan transparan kemana uang itu berada dan dipergunakan untuk apa. "Mereka harus menjelaskan kemana uang tiket yang dipungut kemarin itu. Ini sudah pungli namannya. Apapun yang terjadi kami minta uang dikembalikan," tukas ibu rumah tangga ini.

Sementara itu Ketua Harian PB PON, Syamsurizal ketika dikomfirmasi terlihat sewot ketika Okezone menanyakan tuntukan masyakarat atas pengembalian tiket.

"Kalian ini apalah wartawan, masak berita itu saja (pengembalian tiket) yang dikejar. Kita tidak akan kembalikan uang tiket itu," kata Syamsurizal saat mendampingi Delagasi ISG di Media Center PON sambil berlalu dengan cepat.

Gubernur Riau, Rusli Zainal yang juga Ketua Umum PB PON juga tidak begitu peduli tentang tuntutan warganya itu. "Itu (uang tiket) nanti sajalah," elak Rusli yang kini diberi status cegah oleh KPK karena kasus suap menyuap PON.

Sementara sebelumnya, pihak panitia penjualan tiket menyatakan dari 15.000 tiket yang dijual saat pembukaan PON sebanyak 7.000 laku terjual. Tiket itu mulai dari harga Rp 2 juta dan yang termurah Rp 100 ribu.

Mahalnya tiket yang dijual untuk pesta rakyat inilah yang menyebabkan pembukaan PON sepi. Padahal saat itu Presiden SBY yang membuka acara. Karena sepinya itulah pihak Panitia PB PON tiba-tiba menggratiskan acara pembukaan yang digelar di Main Station Utama Riau.

(acf)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini