Share

Pelatih Kaltim & Jabar Saling Kecam

Randy Wirayudha, Jurnalis · Minggu 16 September 2012 01:50 WIB
https: img.okezone.com content 2012 09 16 251 690466 YKJVKRwqXK.JPEG
A A A

PEKANBARU – Laga partai terakhir enam besar di Grup D cabang sepakbola tadi sore antara tim Kalimantan Timur (Kaltim) dan Jawa Barat (Jabar) yang kembali menimbulkan kericuhan, menuai kecaman dari kedua kubu.

Pelatih Kaltim, Rudi William Keltjes, mengecam sikap para pemain Jabar yang bermain keras dan provokatif. Sementara nakhoda Jabar, Deny Syamsudin, menghardik tim wasit karena dianggap banyak merugikan timnya atas keputusan-keputusan yang dianggap kontroversial.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pertandingan yang petang tadi (Sabtu, 15/9/2012) dihelat di stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, terjadi insiden baku hantam di antara para pemain dan juga kepada wasit serta hakim garis. Laga tersebut sendiri, berakhir untuk kemenangan Kaltim, 2-0, dan membuahkan tiket semifinal bagi tim asal Borneo itu, menemani Papua yang sudah lebih dulu menjadi juara grup.

Insiden tersebut terjadi saat pertandingan memasuki medio interval kedua. Sebuah pelanggaran kasar dari pemain Jabar, menghadirkan tensi tinggi dan emosi yang membuncah dari tim Kaltim. Tak hanya terjadi saling serang antar pemain, bahkan seusai laga, ofisial tim Jabar menyerang wasit dan hakim garis.

Rudi William Keltjes mengaku kecewa dengan sikap para pemain Jabar yang tak hanya bermain keras, tapi kasar dan provokatif. Alhasil, beberapa pemainnya didera cedera dan luka akibat insiden konyol tersebut.

"Lihat saja Wahyu Kristanto, Bayu Gatra cedera mata dan kaki. Kalau mau berantem mereka mau. Hanya saja mereka takut sama saya. Para pemain saya itu sudah cukup sabar," bela Rudi usai pertandingan.

Jika Rudi mengecam para pemai Jabar, lain halnya dengan kubu Jabar. Pelatih Deny Syamsudin mengaku tak terima atas kepemimpinan wasit yang kerap merugikan timnya. Padahal, Deny ingin laga krusial ini berjalan adil dan tak membuahkan hal-hal kontroversial, menurut versinya.

"Ini pertandingan penting bagi kami. Tapi, wasit sama sekali tidak cakap memimpin," keluh Deny, yang ditemui usai pertandingan panas tersebut.

(min)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini