PEKANBARU – Malam ini, rampung sudah gelaran cabang bulutangkis PON XVIII dengan menghadirkan tim Jawa Tengah (Jateng), sebagai juara umumnya. Dari tujuh emas , tujuh perak dan 14 perunggu yang dipertandingkan, Jateng mendulang masing-masing tiga emas, perak dan perunggu.
Sekeping emas pertama Jateng datang dari tim beregu putra, beberapa waktu lalu dan sejak siang tadi, diperebutkan lima emas lagi di nomor perorangan. di lima partai final, Jateng menempatkan empat wakilnya, termasuk all-Jateng final di nomor tunggal putra, antara Dionysius Hayom Rumbaka vs juniornya, Shesar Hiren Rhustavito.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sebiji emas lainnya datang dari nomor ganda putra, Tontowi Ahmad/M. Ahsan, usai menundukkan pasangan DKI Jakarta, Markus Fernaldi/Agripina Prima dengan tiga set, 17-21 21-18 dan 21-9.
Antonius Budi Aryanto, pelatih Jateng, menyatakan hasil ini sudah melampaui target yang sebelumnya dicanangkan. KONI Jateng hanya menargetkan sedikitnya dua emas. Tentu Antonius menyambut gembira hasil ini dan merujuk pada para ‘mixture’ pemain mudanya dengan sejumlah pemain senior sebagai faktor pencetus juara umum bulutangkis kali ini.
“Juara umum ini bisa kita dapatkan karena kami punya materi pemain muda yang dikolaborasikan dengan pemain senior kita. Anak-anak main selalu berusaha bagus dan menjaga konsentrasi di beregu dan perorangan,” bebernya.
Di tempat kedua, tim Jabar menjadi runner up klasemen medali bulutangkis dengan koleksi dua emas dari beregu putri dan ganda campuran perorangan, serta dua perak dan tiga perunggu. Tim DKI Jakarta menyusul di tempat ketiga dengan dua emas, satu perak dan empat perunggu.
(hmr)
