Share

Ini Dia Bos Wanita Pertama di F1

Randy Wirayudha, Jurnalis · Kamis 11 Oktober 2012 11:51 WIB
https: img.okezone.com content 2012 10 11 263 702343 ab5DxSv1W8.jpg Setelah menjadi CEO wanita pertama di F1, Monisha Kaltenborn mendapuk dirinya Team Principal wanita perdana (Foto: Getty Images)
A A A

HINWIL – Tampil menggantikan Peter Sauber sebagai team principal di paddock Kamui Kobayashi dan Sergio Pérez, Monisha Kaltenborn sekaligus menjadi bos wanita pertama di panggung Formula One.

 

Sejak tahun lalu, Sauber memang menghendaki Kaltenborn sebagai suksesornya membimbing kedua pilot tim Sauber, setelah si empunya tim sudah di ambang usia 70 tahun. Kaltenborn sendiri bukan sosok asing karena sudah sejak 2 tahun silam, wanita Swiss berdarah India itu sudah bergabung ke tim Sauber sebagai CEO dengan memegang 1/3 saham tim Sauber.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

“Kami sudah lama memutuskan bahwa Monisha akan mengambil alih jabatan ini dari saya. Sekarang waktu yang tepat buat kami untuk menyampaikan tongkat estafet ini. Dengan umur saya, akan sangat jarang saya bisa datang ke tiap seri,” tutur Sauber, seperti dikutip Autosport, Kamis (11/10/2012).

 

“Saya tak ragu akan kemampuan Monisha. Dia akan jadi team principal yang hebat. Saya juga yakin dia akan meneruskan nilai-nilai yang selama ini dijunjung tim Sauber. Kepastian itu penting bagi saya,” tuntas Sauber.

 

Terpisah, Kaltenborn yang juga digadang-gadang menggantikan Sauber sebagai pemilik tim, tampak antusias dengan tanggung jawab barunya itu. Apalagi, status team principal selama ini masih didominasi kaum adam.

 

“Jujur, saya sangat sadar akan tanggung jawab besar yang saya miliki dari tim Sauber. Peter sendiri mendirikan tim ini sejak lebih dari 40 tahun lalu dan musim panas tahun depan, akan jadi tahun ke-20 bagi Sauber sejak debutnya di F1,” ucap Kaltenborn.

 

“Selama ini, kami menjadi tim keempat tertua di F1. Membangun proyek sebesar ini dan tetap menjaga nama baiknya, adalah upaya yang sulit tapi juga capaian yang luar biasa. Saya sudah mengatur target tinggi dan saya punya komitmen membawa tim lebih maju dan sukses seperti yang diinginkan Sauber,” tandasnya.

(raw)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini