Share

DIY Kucurkan Rp3,7 Miliar untuk Bonus Atlet

Ridwan Anshori, Jurnalis · Kamis 25 Oktober 2012 06:38 WIB
https: img.okezone.com content 2012 10 25 43 708953
A A A

YOGYAKARTA - Kontingen DIY untuk PON XVIII Riau dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XIV Riau menerima penghargaan tali asih kepada mereka yang berhasil membawa pulang medali. Anggaran yang dikucurkan bagi para atlet dan pelatih PON dan Peparnas sekitar Rp3,7 miliar. Pembagian bonus termasuk pembubaran kontingen.

Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo mengatakan, bonus diberikan sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada para atlet yang berpretasi, yang sudah mengharumkan nama DIY di kancah nasional. "Meski target PON sebanyak 20 medali emas tidak tercapai, para atlet yang berprestasi tetap mendapat penghargaan atas perjuangannya," katanya di sela-sela pembagian bonus di Bangsal Kepatihan Yogyakarta.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Gusti Prabu menilai, banyak faktor yang membuat Kontingen DIY tidak mampu merealisasikan target. Salah satunya jumlah medali yang diperebutkan pada PON Riau berkurang siginifikan dibanding PON sebelumnya. "Pada PON Riau medali yang diperebutkan hanya 601 medali, sedangkan pada PON sebelumnya mencapai 867 medali. Jadi berkurang 200-an medali," katanya.

Selain itu, kata dia, target 20 medali emas yang dicanangkan pada PON termasuk cabang olah raga (cabor) dansa. Sayangnya pada PON Riau, pada detik-detik terakhir cabor dansa tidak dipertandingkan. "Tidak dilombakan cabor dansa ini menjadi kerugian bagi Kontingen DIY," imbuhnya.

Namun, meski tidak mampu merealisasikan target, KONI DIY tetap berbangga dengan hasil yang diraih berupa 10 medali emas, 12 perak dan 16 perunggu. Alasannya, Kontingen DIY sama sekali tidak menggunakan pelatih asing. "Berbeda dengan kontingen lain yang banyak dilatih pelatih asing. Selain itu, mereka (kontigen lain) menggelar training center di luar negeri sampai 2-3 bulan. DIY cukup di wilayah sendiri," ungkapnya.

Hasil menggembirakan justru dari Kontingen DIY untuk Peparnas XIV Riau. Para atlet difabel DIY mampu melampui target. Target awal 5 medali emas, namun berhasil melampauinya dengan mengemas 10 medali emas. Bahkan, salah satu atlet fifabel cabor angka berat DIY atas nama Untung Suprapto berhasil memecahkan rekor nasional.

Sayangnya, capaian yang luar biasa yang diraih para atlet difabel hanya digelonor bonus Rp20 juta untuk emas perorangan, Rp10 juta untuk perak dan Rp6 juta untuk perunggu. Ini berbeda jauh dengan atlet PON yang dielontor Rp100 juta untuk emas perorangan, Rp50 juta untuk perak dan Rp25 juta untuk perunggu.

Ketua Kontingen DIY menambahkan, total anggaran untuk bonus atlet berprestasi pada PON dan Peparnas sebesar Rp3,7 miliar. Rinciannya untuk atlet PON Rp2,4 miliar, pelatih PON Rp555 juta, atlet Peparnas Rp474 juta dan pelatih Peparnas Rp267,5 juta.

Menurut dia, pada PON XVIII Kontingen DIy berkekuatan 206 atlet untuk 33 cabor yang diikuti. Dari jumlah itu, 65 atlet meraih medali dari 17 cabor, 7 di antaranya berupa emas masing-masing untuk balap sepeda 2 emas, bola pasir (1), taekwondo (2), panahan (2), terbang layang (1), gantole (1) dan wushu (1). Sedangkan Kontingen Peparnas yang berkekuatan 55 atlet mampu menyumbangkan 10 emas, 11 perak dan 17 perunggu. Medali emas disumbangkan dari cabor panahan dengan 6 emas, atletik nomor lempar cakram (1), tolak peluru (1), bulutangkis (1) dan angkat berat (1).

(min)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini