MEMPHIS – Ben Spies mengungkapkan alasan dia meninggalkan Yamaha pada akhir musim lalu. Rider asal Amerika Serikat ini mengaku memutuskan tak lagi bekerja sama dengan Yamaha setelah seseorang kru senior mengatakan tim telah kehilangan kepercayaan pada dirinya.
Dalam kolom majalah AS, Cycle World, Spies menceritakan awal mula momen menyedihkan itu berlangsung. Ketika itu, kru Yamaha mendatanginya ketika dia baru saja mengalami keracunan makanan di Mugello pada Juli 2012, yang membuatnya gagal melakukan tes.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Yamaha saat itu menetap di Italia dan melakukan tes keesokan harinya, tapi saya tidak mengendarai motor, saya tidak bisa mengendarai motor, tidak bisa bergerak. Saya tidak bisa melakukan apa pun,” ujar Spies, seperti dilansir Autosport, Kamis (3/1/2013).
“Seorang kru senior, -saya tidak bisa spesifik mengatakan dia siapa – kemudian mengatakan kepada saya, ‘kami telah menginvestasikan banyak uang untuk kamu. Jangan datang ke Laguna Seca jika kamu tidak 100 persen. Kami telah kehilangan kepercayaan pada kamu’,” kata Spies menceritakan kejadian yang membuatnya meninggalkan Yamaha.
Meski mengaku punya banyak teman di Yamaha, Spies merasa pernyataan kru senior itu telah membuat dia terpukul. Kejadian itu membuat dia kehilangan respek pada tim pabrikan asal Jepang tersebut. Spies sendiri akhirnya bergabung dengan tim satelit, Pramac Racing Ducati.
“Itu adalah momen di mana saya memutuskan untuk tidak lagi membalap untuk Yamaha pada 2013. Saya punya banyak teman di Yamaha, tapi ketika seseorang berbicara seperti itu kepada Anda, Anda akan kehilangan respek kepada mereka,” tutup pembalap berusia 28 tahun ini.
Spies memang melalui tahun yang buruk bersama Yamaha pada musim balap 2012. Bahkan dia sama sekali tak pernah naik podium dan hanya finis di peringkat kesepuluh klasemen kejuaraan dunia MotoGP. Padahal rekan setimnya, Jorge Lorenzo mampu menjadi juara dunia di tahun yang sama.
(win)
