Share

"Seperti Berlari di Udara"

Fitra Iskandar, Jurnalis · Selasa 29 Januari 2013 18:57 WIB
https: img.okezone.com content 2013 01 29 43 753549 pXVgKSS6pG.jpg Agus Prayogo.(foto:Nike)
A A A

JAKARTA - Nike Air Max kembali berevolusi dengan rancangan terbaru yang telah diluncurkan pada pertengahan Januari tahun ini. Sepatu yang punya ciri khas desain visible air, alias bantalan tembus pandang ini kini tampil dengan teknologi Nike hyperfuse.

Teknologi hyperfuse ini diklaim membuat Nike Air Max+2013 menjadi sepatu lari yang lebih ringan, empuk dan lebih lega. Nike hyperfuse merupakan konstruksi dari tiga material di bagian upper. Layer dasar sintetis, bahan ber pori yang didesain untuk memberikan efek ventilasi, dan bagian proteksi untuk memperkuat bagian-bagian yang biasanya secara alami tertekuk saat dipakai. Uniknya, ketiga material itu tidak memiliki jahitan karena dipres menggunakan mesin hotmelt.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menengok bagian tali sepatu, material yang cukup unik juga melekat di bagian dalamnya. Di setiap lubang tali, Nike Air Max+ 2013 dilengkapi dynamic flywire yang terbuat dari kevlar, bahan yang memiliki ketahanan luar biasa dari panas dan kerap dijadikan pelapis anti peluru.

“Tapi karena ini bukan sepatu untuk tentara, tidak semua bagian memakai bahan kevlar,” ujar Technical Specialist Nike, Arie Wijayanti, sedikit bergurau.”Efeknya kaki kita seperti dipeluk, karena berfungsi merangkul kaki ketika dipakai,” imbuhnya.

Pelari nasional Agus Wardoyo mengaku sudah mencoba Nike Air Max keluaran terbaru ini selama dua pekan. Dalam training di Pengalengan Jawa Barat, sepatu ini menurutnya cukup nyaman membungkus kakinya melahap berbagai karakter lintasan.

Peraih dua medali emas SEA Games 2011 yang sedang mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan atletik half marathon sejauh 21 kilometer di Korsel ini pun memuji performa Nike Air Max+ 2013, yang menurutnya lebih ringan dan memiliki bagian bawah yang empuk. “Titik jenuh berlari saya jadi lebih lama. Karena saat kita berlari bantalan bawah sepatu seperti memberikan tekanan balik,” ungkapnya.

Nike Air Max pertama kali diluncurkan pada 1987, dengan desain visible air atau bantalan tembus pandang di bagian bawah. Desain tembus pandang tersebut membuat pamor generasi penerus Nike Air ini melambung. Pada masa itu, desain tembus pandang itu dianggap cukup futuristik.

Bantalan tembus pandang itu menjadi inovasi besar bagi Nike , karena Tinker Hatfield, sang perancang, tidak hanya melekatkannya sebagai aksesoris, namun memiliki visi untuk merancang sepatu yang bisa membuat pemakaianya seperti “berlari di udara”.

Menurut Arie, sejak muncul pertama kali hingga versi 2013 muncul, detil perubahannya sangat banyak.Namun secara garis besar ada perubahan signifikan di versi keluaran 1990 ke 1995, yaitu bagian air bag yang tidak hanya di bagian belakang namun juga di depan. Setelah itu di versi 1997, bantalan udara dibuat menyatu dari belakang hingga depan, hingga tidak ada celah.

Dan perbedaan Nike Air Max+ 2013 dengan versi terdahulu, 2012, selain bagian atas dan penambahan aplikasi dynamic flywire, bagian bawah Air Max versi terbaru lebih lentur sehingga saat dipakai terasa fleksibel mengikuti gerakan natural kaki.

(fit)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini