BOLOGNA – Ducati sudah dua musim terpuruk tanpa kemenangan di MotoGP. Namun, Andrea Dovizioso dianggap memiliki kemampuan untuk mengembalikan nama besar pabrikan motor asal Italia itu.
Pendapat itu diungkapkan mantan bos Yamaha Tech 3 bos Herve Poncharal. Diketahui, Dovizioso memang pernah menjadi pembalap tersukses dalam sejarah tim asal Prancis itu di ajang MotoGP.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Penampilan Dovizioso di Tech 3 pada musim lalu sangat mengesankan. Dia berhasil meraih enam kali podium. Sayang, pembalap asal Italia itu gagal mendapatkan tempat di motor pabrikan Yamaha. Akhirnya, Dovizioso memilih bergabung dengan Ducati.
“Kami tahu Ducati mungkin akan kesulitan memperbaiki catatan waktu, tapi saya percaya Rossi mengalami tekanan yang besar dan sama sekali tidak membantu. Sebab Anda tidak akan bisa bekerja dengan maksimal di bawah tekanan,” kata Poncharal. “Saya tidak yakin Dovizioso sangat terkejut apa yang ditemukannya di sana.”
“Mungkin Dovizioso mengharapkan lebih dekat dengan pembalap papan atas, tapi saya tahu dia tidak mengharapkan bisa berada di papan atas. Dovizioso sudah mengambil tantangan baru dan dia tahu akan memikirkan mengenai hal itu,” lanjutnya, diberitakan MCN.
“Dovizioso tahu itu merupakan tantangan yang besar, tapi dia sudah mendapatkan keinginannya. Dovizioso selalu ingin memimpin pengembangan dan terserah dia untuk pindah ke Ducati di arah yang tepat. Dasarnya pembalap hebat saja gagal dan dia ingin membuktikan bisa menaklukkan Ducati,” tegasnya.
Setelah menjalani tes terakhir di Jerez, performa Dovizoso bersama Ducati memang masih dari kata memuaskan. Kendati demikian, Poncharal meyakini mantan pembalapnya itu dapat menaklukkan Ducati.
“Dovi sadar tidak akan bisa langsung membalikkannya, tapi saya masih yakin dia merupakan pembalap yang tepat dibutuhkan Ducati untuk membuktikkan berada di arah yang tepat dengan sedikit tekanan dari apa pengalaman sebelumnya,” tandasnya.
(hmr)
