SHANGHAI – Insiden lepas ban yang terjadi pada mobil Mark Webber pada seri F1GP China berbuntut panjang. Kubu Red Bull dianggap lalai dan harus membayar denda.
Insiden lepas ban itu terjadi usai Webber terlibat insiden tabrakan dengan Jean Eric Vergne (Toro Rosso) pada lap ke-16 di Sirkuit Shanghai. Usai tabrakan dan masuk pit untuk mengganti bumper depan yang rusak, Webber kembali melanjutkan balapan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Namun saat akan tancap gas, ban belakang sebelah kanan mobilnya terlepas. Alhasil, pembalap veteran Australia ini tidak bisa melanjutkan balapan.
Akibat insiden ini, pihak pengawas balapan langsung melakukan investigasi. Sebagaimana dikutip Autosport, stewards akhirnya memutuskan kru tim Red Bull bersalah dan mengganjar sanksi denda sebesar 5.000 euro atau setara Rp63,5 juta karena dinilai lalai saat bekerja di pit stop dan membahayakan.
Sementara itu, kubu Red Bull sendiri hingga kini masih mencari penyebab utama bagaimana ban tersebut bisa lepas. “Sampai kami mendapatkan kembali mobil kami, sulit untuk memberikan asumsi,” ujar Bos tim Christian Horner dikutip Autosport.
“Melihat insiden tabrakan sebelumnya dengan Jean Eric Vergne, kerusakan pada mobil ada di bagian bumper depan, dan sayap kiri. Jadi, saat masuk pit kami mengganti bumber depan dan keempat ban. Dan menurut pengakuan kru tim, mereka telah mengencangkan baut ban,” tandasnya.
Webber mengalami nasih nahas pada seri kali ini. Sudah gagal melanjutkan lomba akibat insiden tersebut, pembalap 36 tahun ini juga harus mendapat sanksi penalti turun tiga grid pada seri berikutnya di GP Bahrain, sebagai hukuman akibat insiden tabrakan dengan Vergne.
(acf)
