JAKARTA – Di antara pesumo-pesumo top Jepang terdapat satu dari Estonia. Namanya adalah Kaido Hovelson. Sebagai pesumo non-Jepang, banyak pengakuan menarik dari sosok dengan tinggi menjulang, yakni 199 cm tersebut.
Kaido Hovelson, 28 tahun, atau yang juga dikenal dengan nama Baruto Kaito hadir di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (18/4) kemarin dalam rangka konferensi pers turnamen sumo internasional yang akan digelar di Indonesia pada Agustus mendatang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Baruto merupakan satu dari tiga pesumo yang hadir di Jakarta pada Kamis kemarin. Dua pesumo lainnya berasal dari Jepang, yakni Kosaku Satoyama dan Takayuki Minami.
Orang asing sebenarnya dilarang menjadi pesumo profesional di Jepang. Namun, berkat tergabung di sebuah tempat latihan yang mengizinkan orang asing berlatih sumo, Kaido bisa menjadi pesumo pro pada 2004 lalu di usia 20 tahun.
“Saya dari Estonia. Di negara saya makanan pokoknya bukan nasi. Awalnya saya makan nasi dengan saos tomat,” kata Kaido.
“Sebagai orang asing, tentu banyak rintangannya. Saya harus menyesuaikan diri dengan budaya Jepang,” ujar Kaido.
“Dalam kehidupan sehari-hari, saya memakai Yukata (sejenis baju tradisional Jepang). Saya juga menggunakan bakiak bila berpergian. Namun, bila sedang di rumah saya hanya mengenakan kaos,” tutur Kaido.
Prestasi Baruto tidak mengecewakan. Hanya dua tahun setelah menjadi pro, Baruto menjadi satu-satunya pesumo Estonia yang bisa menjadi pesumo top dan berpuncak pada gelar Ozeki atau pesumo kedua terbaik seantero Jepang ketika 2010 lalu.
(auz)
