WIMBLEDON - Selama ini, para petenis putra membutuhkan tiga kemenangan (dari lima set) pada empat turnamen grand slam -Australian Open, French Open, Wimbledon, US Open. Namun legenda tenis yang memiliki dua kewarganegaraan, Martina Navratilova mengatakan kalau jumlah set tersebut sudah semestinya dipangkas karena terlalu melelahkan.
Navratilova, yang mengoleksi 18 gelar juara grand slam saat masih aktif bermain, mengatakan kalau jumlah set pada grand slam pria sudah waktunya disamakan dengan putri, yaitu mencari dua kemenangan (dari tiga set). Pasalnya, keletihan akan membutuhkan waktu untuk recovery yang lama bagi para pemain.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“(Petenis) putra seharusnya bermain untuk meraih dua dari tiga set, khususnya karena poin-poin yang diraih kian panjang dalam beberapa hari terakhir ini. Mereka bermain di permukaan keras -pada dua grand slam- dan itu akan menguras tenaga. Anda tak bisa memulihkan kondisi (dengan cepat),” ujar Navratilova, seperti dilansir The Tennis Space, Minggu (23/6/2013).
“Itu seperti berlari maraton, dan dua hari kemudian harus melakukannya lagi, atau bahkan keesokannya langsung. Lagi dan lagi. Dan mungkin, Anda sudah tak punya stamina lagi saat mencapai semifinal. Saya pikir, pertandingan tak seharusnya tak menguras stamina sebanyak itu,” sambung wanita berusia 56 tahun tersebut.
Navratilova juga menilai kalau para petenis top sebenarnya tak menginginkan adanya pemangkasan set, karena mereka tak ingin dikalahkan oleh lawan yang lebih lemah yang bisa saja tampil trengginas pada set kedua dan ketiga, setelah kalah pada set pertama. “Format yang lebih pendek (dua kemenangan dari tiga set) tekanannya lebih hebat,” pungkasnya.
(dit)
