BANGKOK – Pebulutangkis Thailand, Bodin Issara tampaknya benar-benar menyesali perbuatan tidak terpujinya terhadap bekas tandemnya, Maneepong Jongjit. Dia pun memohon agar hukuman Jongjit ditangguhkan.
Pekan lalu, dunia bulutangkis khususnya Thailand tercoreng dengan ulah dua pemainnya, Bodin Issara/Pakkawat Vilailak mempertemukan Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech di final Kanada Open.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Entah apa yang jadi penyebab, saat jeda tiba-tiba Bodin mengejar Jongjit hingga pada akhirnya memukuli bekas rekan duetnya itu, sebelum dipisahkan ofisial. (Klik di sini untuk melihat insiden keributannya).
Kejadian ini langsung mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) pun akhirnya menjatuhkan sanksi larangan aktif di bulutangkis selama dua tahun untuk Bodin. Sementara Jongjit dihukum tiga bulan karena dituding memprovokasi.
Hukuman ini praktis membuat Jongjit tidak bisa memperkuat Thailand di Kejuaraan Dunia Bulutangkis di China, 5-11 Agustus 2013. Hal tersebut membuat Bodin merasa bersalah dan memohon keringanan hukuman buat Jongjit. Bodin berharap hukuman Jongjit baru diberlakukan usai sang pemain ikut Kejuaraan dunia.
“Sebagai atlet bulutangkis, saya memahami pentingnya kejuaraan dunia bagi Maneepong (Jongjit),” ujar Bodin di akun facebooknya, sebagaimana dikutip The Star, Rabu (31/7/2013).
“Dia sudah bekerja keras untuk mencapai ranking poin yang butuhkan untuk lolos. Tapi, dia kini kehilangan kesempatan untuk tampil (di Kejuaraan dunia) karena ulah saya. Jadi, saya memohon kepada BAT untuk mengurangi hukuman, sehingga ia (Jongjit) dapat mewakili Thailand di kejuaraan dunia. Dia telah berjuang mendapat kesempatan ini,” tambahnya.
Soal insiden tersebut, Bodin mengaku khilaf. “Saya kehilangan kontrol, di mana hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya adalah orang yang memulai perang kata-kata. Saya berbicara kasar. Saya seharusnya mengatasi masalah ini dengan cara berbeda. Saya sangat menyesali perbuatan saya sehingga membuatnya (Jongjit) sengsara,” tandasnya.
(acf)