Share

Fenomenalnya Liliyana Natsir

Auzan Julikar Sutedjo, Jurnalis · Selasa 13 Agustus 2013 17:55 WIB
https: img.okezone.com content 2013 08 13 432 849203 9qJNm17SWU.jpg Liliyana Natsir andalan utama Indonesia di nomor ganda campuran/Reuters
A A A

JAKARTA – Liliyana Natsir kembali mengharumkan nama Indonesia setelah bersama Tontowi Ahmad menjadi juara dunia ganda campuran 2013. Itu merupakan gelar juara dunia ketiga Butet. Sungguh fenomenal!

 

Dara kelahiran Manado, 9 September 1985, ini merupakan andalan tim Merah Putih dalam satu dekade terakhir. Kerja keras dan komitmennya merupakan panutan bagi para pemain muda Pelatnas Cipayung.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Potensi hebat Butet terlihat ketika di usia yang baru 20 tahun berhasil meraih titel juara dunia 2005 di Anaheim, Amerika Serikat kala berpartner dengan Nova Widiyanto di nomor ganda campuran.

 

Padahal, Indonesia sudah puasa gelar juara dunia di sektor ini selama 25 tahun sejak terakhir kali meraihnya lewat Christian Hadinata/Imelda Gunawan pada 1980 silam.

 

Latihan tujuh jam setiap hari di Cipayung di bawah bimbingan pelatih Richard Mainaky berbuah manis berupa titel Kejuaraan Dunia 2005 dan 2007 serta All England 2012 dan 2013.

 

Berpasangan dengan Nova Widiyanto atau Tontowi Ahmad tak masalah bagi sosok setinggi 168 cm tersebut. Status sebagai ganda campuran nomor 1 dunia selalu berhasil diraih Butet.

 

Ketika Butet meraih All England 2012, Indonesia mengakhiri penantian gelar ganda campuran di turnamen bulutangkis tertua di dunia itu selama 33 tahun.

 

Tiga gelar juara dunia di nomor ganda campuran yang diraih Butet juga membuatnya menyamai rekor milik pebulutangkis legendaris Korea Selatan Park Joo-bong.

 

Kini, di usia yang belum menginjak kepala tiga, Butet sudah meraih hampir seluruh gelar bergengsi yang ada di dunia tepok bulu. Andai kelak berhasil meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, maka predikat legenda hidup bulutangkis Indonesia pantas disandang Butet.

(auz)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini