PARIS – FIA telah memperingkatkan krisis keuangan yang akan menghampiri Formula One (F1) musim depan, jika pihak-pihak yang terlibat tidak memikirkan kembali jalan keluar untuk mengurangi biaya pengeluaran yang besar disetiap musim. Rupanya hal tersebut memancing reaksi beberapa tim F1.
Presiden FIA, Jean Todt telah menyerah dengan kondisi keuangan F1 pada musim 2015. Hal tersebut terjadi karena enam tim di F1 Strategy Group tidak lagi mendukungnya. Tanpa dukungan mereka dan Bernie Ecclestone yang belum juga memberikan kepastian, F1 tidak dapat berjalan seperti biasanya tahun depan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Mendengar kabar tersebut beberapa tim kecil langsung menentang keputusan Todt setelah seri ketiga F1 di GP Bahrain, 6 April lalu.
Tim-tim yang terdiri dari Force India, Sauber, Caterham dan Marussia secara resmi telah menulis surat kepada Todt untuk mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi yang tengah dihadapi F1, seperti dilaporkan Autosport, Rabu 16 April 2014.
Dalam suratnya, keempat tim tersebut mengatakan seharusnya keenam tim yang masuk dalam Strategy Group F1 tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan peraturan yang akan dipakai oleh F1.
Isi surat tersebut dapat dimengerti bahwa empat tim tadi jelas tidak akan menerima bila masa depan beberapa tim tergantung pada efektivitas pengeluaran untuk kelangsungan mereka di kompetisi F1. Ini semua hanya persoalan proses yang mereka rasakan tidak transparan dan tidak demokrasi.
Surat itu dikirim ke Todt sebelum pertemuan FIA World Motor Sport Council pekan lalu, dan kemungkinan berperan dalam keputusannya untuk memanggil semua tim bersama-sama pada tanggal 1 Mei untuk membicarakan pemotongan biaya.
Keenam tim yang masuk dalam Strategy Group F1 adalah Red Bull, Ferrari, Mercedes, McLaren, Williams dan Lotus.
(hmr)