Share

Kalah di Final, Rian/Rosyita: Lawan Membaca Permainan Kami

A. Firdaus, Jurnalis · Sabtu 19 April 2014 08:04 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 19 40 972531 KXTkLgtXD1.jpg Rian/Rosyita (foto: PBSI)
A A A

ALOR STAR – Pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari belum berhasil meraih gelar juara pada ajang BWF World Junior Championships 2014. Di babak final yang berlangsung di Stadion Sultan Abdul Halim, Jumat kemarin, Rian/Rosyita dihentikan unggulan pertama, Huang Kaixiang/Chen Qingchen (Tiongkok), 12-21, 17-21.

 

“Kami kecewa dengan hasil ini, karena ini adalah WJC terakhir buat kami. Kami juga belum bisa meraih gelar juara dunia junior seperti senior-senior kami di tahun 2011 dan 2012,” kata Rosyita, pemain kelahiran Sleman, 6 Juli 1996.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Rian/Rosyita tidak bermain dalam penampilan terbaik mereka. Di game pertama, mereka seringkali melakukan kesalahan tidak perlu. Di pertengahan permainan, Rian/Rosyita sempat mengimbangi perlawanan Huang/Chen. Namun setelah menyamakan kedudukan 12-12, Rian/Rosyita membuang banyak poin dengan kesalahan sendiri.

 

Pada game kedua, Rian/Rosyita juga sebetulnya sudah unggul hingga 7-2. Namun Huang/Chen yang merupakan juara bertahan, terus menggempur pertahanan Rian/Rosyita. Smash Huang yang terkenal keras, seringkali diarahkan ke pertahanan Rosyita dan gagal untuk dikembalikan dengan baik. Huang/Chen pun balik unggul 15-14 dan terus berlari hingga kembali merebut game kedua.

 

“Permainan kami tidak keluar. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Mainnya tidak enak, gerakan dan pukulannya tidak pas semua. Lawan juga tampil lebih baik, Chen permainan depannya bagus, Huang punya smash kencang yang sulit dikembalikan,” jelas Rosyita kepada Badmintonindonesia.org.

 

“Lawan sepertinya sudah mempelajari permainan kami, pola kami sudah ketebak. Smash Huang yang kencang sering menembus pertahanan kami, defense kami harus diperkuat lagi. Kami juga mesti bisa jaga fokus, sudah sering unggul tapi tersusul lawan,” kata Rian, pemain kelahiran Bantul, 13 Februari 1996.

 

Meskipun masih berstatus pemain junior, Huang/Chen sudah melanglang buana ke turnamen senior hingga di kelas grand prix gold. Huang/Chen juga tercatat pernah mengalahkan pasangan ganda campuran senior Indonesia, Riky Widianto/Richi Puspita Dili yang juga finalis Singapore Open Super Series 2014.

 

Indonesia masih memiliki satu wakil lagi di final yaitu pasangan ganda putri Rosyita Eka Putri Sari/Apriani Rahayu. Wakil Indonesia ini akan berhadapan dengan wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yi Fan.

(fir)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini