LAS VEGAS - Ternyata ada alasan tersendiri mengapa Floyd Mayweather Jr. memilih seorang Marcos Maidana sebagai lawan tanding selanjutnya. Selidik punya selidik, petinju yang belum terkalahkan selama 45 kali naik ring itu menyimpan dendam atas cara Maidana mengalahkan Adrien Broner Desember lalu.
Memang, pada Desember tahun lalu Broner tersungkur di hadapan petinju Argentina tersebut. Penampilan impresif Maidana membuat petinju asal Amerika Serikat itu kelabakan. Dan pada akhirnya, Broner harus menyerahkan sabuk juara kelas menengah versi WBA kepada Maidana yang menang angka mutlak, 115-110, 116-109 dan 117-110.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dalam pertandingan itu, Broner mengalami pembengkakan besar pada sisi kanan kepalanya, beruntung ia tidak mengalami cedera serius dirahangnya. Maidana diketahui, terus mengincar rahang Broner yang terluka.
Tahu seperti apa lawan yang akan dihadapinya, membuat Mayweather tidak main-main mempersiapkan diri jelang pertarungannya dengan el Chino -julukan Maidana-, 3 Mei mendatang di MGM Grand, Las Vegas. Ia juga sudah berniat ingin membalas apa yang telah dilakukan petinju berusia 30 tahun kepada Broner.
“Dia (Maidana) adalah seorang lawan yang tangguh. Saya marah atas apa yang telah dilakukannya pada (Adrien) Broner, namun saya harus tetap fokus. Anda harus bertarung dengan cara Anda sendiri. Anda bisa melihatnya ketika ia mengalahkan Broner. Tidak ada yang bisa memberi kepastian (untuk menang),” ujar Mayweather sebagaimana dikutip Boxingnews24, Senin (21/4/2014).
Jika Mayweather Jr. memang ingin membalaskan dendam Broner, maka pertarungan nanti adalah waktu yang sangat tepat. Pasalnya, pertarungan itu diprediksi akan menarik banyak penonton dari seluruh dunia, khususnya pecinta olahraga tinju.
Sementara itu, Broner akan kembali naik ring melawan Carlos Molina. Jika berhasil menang atas Mayweather, maka akan menjadi sebuah suntikan semangat sebelum ia memulai petualangannya untuk meraih sabuk juara kelas menengah ringan.
(acf)
