SILVERSTONE – Setelah dua pengemudinya kembali meraih poin di Grand Prix (GP) China, pihak Force India mengaku puas akan kinerja dari Sergio Perez dan Nico Hulkenberg. Namun tidak memungkiri kondisi dan karakteristik sirkuit mempengaruhi performa mereka.
Pada lanjutan Formula One (F1) di GP China minggu lalu, Hulkenberg dan Perez masing-masing menempati posisi enam dan sembilan. Jika berkaca pada seri sebelumnya, hasil ini bisa dibilang sebuah langkah mundur. Pasalnya, kala berlaga GP Bahrain 6 April lalu, Perez sukses menginjakkan kaki di podium dengan finish di tempat ketiga.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Akan tetapi, kepala tim Force India, Bob Fernley tetap merasa puas dengan poin yang berhasil di bawa pulang kedua pembalap. Dimana kondisi dan karakteristik sirkuit diakuinya menjadi kendala tim yang bermarkas di Silverstone.
“(Hasil) ini sama senangnya dengan yang kami raih di Bahrain, karena sirkuit ini bukan sirkuit ideal dan menjadi salah satu yang terumit bagi kami,” ujar Fernley, dilaporkan Autosport, Kamis (24/4/2014).
“Kami sudah berkali-kali berjuang di sini, jadi untuk mendapatkan performa yang kami inginkan akan sedikit sulit. Kenyataannya, sepanjang empat seri F1 musim ini kami selalu dapat finis di posisi enam besar, itu hal yang membanggakan,” tambahnya.
Memang GP China tidak semulus apa yang mereka lakukan di Bahrain. Pada saat kualifikasi, Perez mengalami masalah pada sistem rem dan harus memulai balapan dari posisi ke-16. Sedangkan Hulkenberg yang memulai balapan dari baris keempat juga mengalami masalah pada stir mobilnya di tengah-tengah perlombaan.
Melihat masalah-masalah yang menghampiri mereka. Fernley kembali berkelit, kondisi sirkuitlah yang menjadi kendala utama mereka. Namun, bila kembali berlaga di sirkuit yang berkarekteristik serupa dengan Bahrain, ia yakin mereka memiliki kesempatan untuk bersaing di podium.
“Sirkuit ini sangat membatasi kami dan tidak cocok dengan bagaimana kami mengoperasikan mobil. Tidak seperti Bahrain yang lebih bersahabat dengan kami. Jadi kita membicarakan dua sirkuit yang berbeda dan akan ada beberapa sirkuit seperti Bahrain serta China,” lanjut Fernley.
“Itu berarti kami memiliki kesempatan untuk kembali berada di podium dan juga berpotensi mengalami nasib seperti di China, walaupun pada akhirnya kami berada di enam besar. Kami harus lebih konsisten lagi ke depannya,” tutup kepala tim India Force.
(acf)
