MARANELLO – Perang dingin Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, seolah memasuki klimaks-nya pada GP Belgia lalu. Keduanya terlibat insiden dan menghadirkan friksi yang lebih keras. Sebuah situasi yang merupakan “efek samping” dari pendekatan Mercedes, menurut kacamata Fernando Alonso.
Jelang mengawali musim ini, Mercedes memang mengungkapkan bahwa mereka memberi kesempatan pada kedua pembalapnya itu, dengan menyediakan dua jet darat F1 yang sama kompetitifnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sama saja artinya bahwa tim berjuluk Silver Bullet itu ingin punya pendekatan atau filosofi yang membiarkan keduanya bersaing satu sama lain. Tapi tentunya penerapan Mercedes itu bukan tanpa akibat. Imbas dari efek sampingnya bisa dilihat sendiri di seri Spa lalu.
“Saat keduanya terlibat sedikit kontak di trek, maka akan langsung lahir banyak isu soal itu. Jika sebuah tim membiarkan pembalap mereka bersaing dan mereka tak terlibat insiden, maka tim itu melakukan pekerjaan yang fantastis,” ungkap Alonso kepada ESPNF1, Rabu (27/8/2014).
“Tapi jika mereka terlibat kontak, maka gagasan (pendekatan) dari tim tersebut tak lagi dianggap bagus. Garis batasnya sangat tipis untuk bisa membuat semua orang bahagia di tim itu,” tambah driver Ferrari tersebut.
Padahal ketika Hamilton dan Rosberg masih bersaing dengan sehat tanpa manuver-manuver usil seperti yang dilakoni Rosberg, Alonso mengaku terkesima dan sangat menikmati kejutan dominasi Mercedes sejak awal musim.
“Selama ini dominasi mereka fantastis dan kami selalu mengatakan, betapa hebatnya persaingan di antara keduanya dan betapa luar biasanya tim Mercedes membiarkan mereka bersaing. Contohnya di (GP) Bahrain di mana mereka berduel ketat dan semua orang menikmati pertarungan mereka,” tutup Alonso.
(raw)