Share

Analisis Terkait Kegagalan Owi/Butet di Denmark

Arief Hadi Purwono, Jurnalis · Senin 20 Oktober 2014 05:40 WIB
https: img.okezone.com content 2014 10 20 40 1054323 n0flqK1drO.jpg Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir hanya menjadi runner-up di Denmark Open (Foto: Badmintonindonesia.org)
A A A

ODENSE – Tinggal selangkah lagi, pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih titel Denmark Open. Namun sayang, mereka gagal di final melawan pasangan Xu Chen/Ma Jin setelah kalah dua set langsung.

Owi/Butet kalah dengan skor 20-22, 15-21. Kekalahan ini pun menambahkan catatan negatif mereka ketika bertanding melawa Xu/Ma, dengan rekor pertemuan 10-6 untuk keunggulan pebulutangkis asal Cina itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Asisten pelatih ganda campuran PP PBSI, Edwin Iriawan pun menganalisi kekalahan Owi/Butet. Selain faktor mental dan keberuntungan, kesiapan juga menjadi salah satu faktor kekalahan mereka.

“Pasangan Tiongkok mengubah permainan di game pertama, saat tertinggal 7-12, mereka yang tadinya main bertahan langsung main menyerang. Tontowi/Liliyana tidak siap dengan perubahan ini. Pada saat adu setting 20-20, ini sih sudah urusan mental dan ada faktor luck juga,” papar Edwin di laman resmi PBSI, Senin (20/10/2014).

“Penampilan Tontowi/Liliyana bisa dibilang cukup bagus di turnamen ini, mereka selalu tampil tenang. Namun pada final, mungkin lawan lebih siap, mereka pasti sudah mengevaluasi pertemuan sebelumnya di Asian Games 2014. Kedua pasangan level permainannya sudah seimbang, jadi tinggal siapa yang paling siap saja di lapangan, dialah yang akan menang,” lanjutnya.

Edwin pun memberi saran kepada Owi/Butet yang akan segera mengikuti turnamen French Open Super Series. Dalam pertandingan yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 26 Oktober itu, Edwin menyoroti beberapa hal.

“Sebagai bahan evaluasi untuk ke French Open Super Series 2014, pertahanan Tontowi mesti lebih rapat lagi, dan harus lebih berani mengatur bola. Sementara buat Liliyana, jangan sampai keduluan lagi sama Ma Jin di depan net, seperti hari ini. Liliyana beberapa kali touch nya di depan net masih kurang pas,” tuntasnya

Dalam French Open, berlaga juga beberapa pasangan lainnya seperti Praveen Jordan/Debby Susanto, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet, Muhammad Rijal/Vita Marissa, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini, dan Marcus Fernaldi Gideon/Rizki Amelia Pradipta

(fmh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini