ADELAIDE – Tak dipungkiri lagi bahwa performa Valentino Rossi yang kembali kompetitif musim ini, tak lepas dari “reformasi” yang dilakukannya dalam timnya sendiri. Salah satunya ketika memutuskan berpisah dengan kepala teknisi kawakan, Jeremy Burgess.
Sejak akhir 2013 silam, The Doctor memilih relasi baru dengan kepala teknisi Silvano Galbusera, sebagai pengganti Burgess. Hasilnya? Walau capaian gelar belum kembali diraihkan, setidaknya Rossi kini lebih ‘greget’ ketika bertarung dengan rival-rivalnya yang lebih muda.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Tahun ini Valentino terlihat lebih nyaman di atas motornya, ketimbang ketika kami meninggalkan Yamaha ke Ducati, 2010 lalu. Progresnya sudah bisa Anda lihat sejak akhir tahun lalu,” papar Burgess kepada La Gazzetta dello Sport, Rabu (22/10/2014).
Meski Burgess terdepak, bukan berarti hubungannya dengan Rossi pun putus begitu saja. Keduanya masih bersahabat dan pria asal Adelaide Hills, Australia berusia 61 tahun itu, mengaku senang dengan keputusan Rossi yang mengikuti jejak legenda tenis, Andre Agassi yang mengganti pelatihnya.
“Pergantian (kepala teknisi) itu keputusan yang tepat. Di satu sisi dalam karier Andre Agassi, dia memutuskan untuk berpisah dengan pelatih lamanya,” lanjutnya.
“Terbukti hal itu menjadi keputusan yang besar. Persoalannya bukan karena dia bermain dengan buruk, tapi dia (Agassi) mencari jalan yang baru dan motivasi yang berbeda,” tuntas Burgess.
(raw)
