LONDON – Dereck Chisora mengaku bukan atlet-selebriti pada umumnya, yang gemar membuang uang dengan percuma. Petinju Inggris kelahiran Zimbabwe itu setidaknya punya rujukan soal keuangan dari sang Ibu yang memang pintar mengatur duit.
Chisora terhitung salah satu petinju terkaya Inggris, dengan kekayaan bersih 3,5 juta poundsterling. Tapi Chisora punya uang sebanyak itu tak hanya dari tinju.
Tapi sebelum bicara soal limpahan uangnya, Chisora juga berbagi kenangan masa kecil di Afrika lewat sesi tanya jawab singkat, saat jadi penyelundup minuman keras (miras), hingga akhirnya berpindah-pindah pekerjaan di Inggris, seperti dirangkum The Telegraph, Senin (24/11/2014):
Bagaimana pengalaman masa kecil berdampak pada attitude Anda soal uang?
Saya tumbuh di Zimbabwe dan tak punya banyak uang. Ayah saya bekerja sepanjang pekan sebagai insinyur, pulang pada hari Jumat membawa gaji dan memberikannya pada Ibu saya untuk membayar sewa rumah.
Dia juga menyisihkan uang untuk makanan dan kebutuhan lain, sisanya dia simpan. Begitulah kehidupan orang Afrika, tapi Ayah saya masih sempat mengajak jalan-jalan. Dia tak pernah duduk bersama kami dan bicara soal nilai uang.
Anda pemboros atau orang yang hemat?
Keduanya. Saya menghabiskan uang untuk rumah, membetulkan mobil. Setiap bulan saya juga beli sesuatu untuk diri saya sendiri. Kebanyakan beberapa setel pakaian olahraga. Yang termahal, celana olahraga 800 pounds, merk-nya Louis Vuitton dan terbuat dari kulit buaya. Saya tak memakainya, hanya ingin menunggu waktu yang tepat untuk menjualnya lagi.
Masih ingat uang pertama yang Anda dapat dari pekerjaan apa?
Di Afrika, Anda dilarang membawa miras ke pertandingan sepakbola. Jadi saya dan teman saya biasa menyelinap dan menyelundupkan miras untuk dijual. Kami menyamar tapi kami bisa menghasilkan uang.
Lalu saya datang ke Inggris dan saya berpenghasilan 15 pounds per pekan sebagai montir magang di Golders Green. Gaji itu tak cukup buat biaya perjalanan bus saya. Saya juga sempat jadi sales penjualan (mobil) BMW dan dari situ saya baru punya penghasilan yang sedikit layak.
Berapa bayaran tinju pertama Anda?
Saya dibayar lima ribu pounds untuk laga pertama melawan seorang petinju gendut di Wembley. Jika Anda tampil luar biasa, Anda akan dapat antara 20 ribu sampai 50 ribu pounds per laga. Saya menghabiskan uang saya untuk beli pakaian.
Naiknya bayaran meningkatkan pula profil Anda?
Makin banyak ronde yang Anda jalani, makin naik bayaran Anda. Tapi jika tak punya penasehat keuangan, uang itu sendiri akan jadi musuh terburuk Anda.
Bagaimana soal investasi?
Saya punya beberapa properti rumah, tapi saat ini saya fokus pada tinju. Sebelumnya saya juga pernah usaha rental mobil, tapi ternyata hanya buang-buang uang.
Uang membuat Anda bahagia?
Punya banyak uang malah timbul banyak masalah. Jika Anda kaya, semua orang ingin menuntut Anda.
Apa yang ingin Anda lakukan setelah pensiun?
Banyak atlet jadi alkoholik ketika pensiun, tapi saya punya rencana besar. Saya ingin beli lahan pertanian dan jadi peternak. Saya ingin beternak babi atau hewan ternak lainnya.
Apa pelajaran keuangan yang paling berguna buat Anda?
Ibu saya selalu bilang: Jangan beli sesuatu yang tak bisa dibeli lima kali. Itu alasannya saya beli celana olahraga Louis Vuitton seharga 800 pounds.
Apa Anda sendiri yang menangani keuangan? Bagaimana dengan keuangan rumah tangga?
Ibu saya dan akuntan saya yang mengatasi keuangan. Saya menyerahkan semuanya pada Ibu saya. Saya tak ingin terlibat. Soal keuangan rumah tangga, istri saya yang berwenang.
Hal apa yang menyedot keuangan Anda paling banyak?
Pengacara. Banyak orang yang menuntut saya. Mereka gila, orang-orang itu menuntut saya untuk hal yang tak logis.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(raw)
