PARIS – Seorang wasit asal Prancis, Morgan Lamri, dicabut izinnya untuk menjadi pemimpin pertandingan tenis selama seumur hidup. Kabarnya, dia dijatuhi hukuman setelah terbukti melakukan tindakan perjudian oleh Badan Integritas Tenis (TIU), Selasa (25/11) waktu setempat.
Pria berusia 22 tahun itu diduga berupaya untuk mempengaruhi hasil dari pertandingan dan perjudian pada hasil pertandingan. Diketahui, Lamri adalah wasit dan terdaftar sebagai pemain tidak aktif di situs ATP.
Setelah dirinya dijatuhi hukuman tersebut, Lamri mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengajukan banding sanksinya. Namun, ia juga membantah telah melakukan korupsi, mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara via telepon bahwa ia tidak terlibat dalam dugaan perjudian tersebut.
“Saya tidak percaya mereka memutuskan bahwa saya bersalah, bahkan tanpa mendengar penjelasan saya, '' kata Lamri seperti dilansir Yahoo Sports, Rabu (26/11/2014).
“Ternyata, mereka menuduh saya bersekongkol dengan para pemain di sana. Tapi mereka hanya teman, tidak lebih. Kami sedang makan siang, tidak ada yang bisa menyalahkan saya untuk itu. Mereka mungkin berpikir saya yang mengatur pertandingan,” tambahnya.
Dilaporkan juga Lamri menolak untuk menyerahkan salinan rekening bank kepada penyidik TIU tertarik kemungkinan transfer uang yang mencurigakan. “Seperti orang Perancis lainnya, saya hanya berjudi untuk bersenang-senang, antara 1,50 hingga 125 euro, ini tidak banyak. Saya bertaruh ketika pemain besar bermain, orang-orang seperti (Tomas) Berdych misalnya,” tandasnya.
Badan TIU sendiri dibentuk pada 2008 atas inisiatif Federasi Tenis Internasional, ATP, WTA, dan Dewan Grand Slam untuk melindungi integritas dari olahraga tenis secara umum.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)