NEW YORK – Marussia dan Caterham telah menjadi tumbal di gelaran Formula One (F1) musim lalu, akibat krisis finansial yang dialami kedua tim itu. Berdasarkan hal tersebut CEO F1, Bernie Ecclestone, bertekad untuk memangkas biaya kejuaraan di musim selanjutnya.
Kehancuran kedua tim itu terjadi sejak dua bulan silam, hal tersebut disebabkan oleh pergantian mesin yang baru terapkan. Di mana mesin V8 2.4-liter beralih ke mesin 1,6-liter V6 turbos, yang biayanya dua kali lipat sekitar 30 pounds per tahun.
Pada pertemuan di hari Kamis waktu setempat, para pentinggi F1 yang biasa membuat keputusan berusaha mengembalikan peraturan penggunaan mesin lama pada 2016. Dengan harapan, kondisi tersebut dapat mencegah kebangkrutan yang dialami Marussia dan Caterham.
“Situasi mesin tidak berubah. Ini bukan kemajuan besar. Langkah berikutnya adalah bahwa kami akan memiliki pertemuan lain pada bulan Januari, dan tim harus datang kembali dengan sesuatu yang positif. Jika tidak, kami akan mengatakan bagaimana yang harus terjadi,” jelas Ecclestone, kepada The Independent, Sabtu (20/12/2014).
Seperti diketahui, Mercedes telah menjadi penerima manfaat terbesar setelah beralih ke mesin V6 dan berhasil menjadi tim yang paling perkasa tahun ini, dengan Lewis Hamilton di belakang kemudi. Peraturan mesin tersebut akan berakhir 2020, namun Ecclestone mengatakan satu-satunya cara untuk merubah itu melalui suara bulat dari semua tim.
“Anda tidak akan pernah mendapatkan itu, karena Mercedes tidak akan setuju. Untuk 2016 kami berharap akan pergi dengan keputusan baru. Untuk pertemuan Januari, Mercedes tampaknya tidak akan membuat upaya besar untuk menghemat biaya,” lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)
