KUALA LUMPUR – Formula One (F1) 2015 baru berjalan satu seri, yakni di Australia beberapa waktu yang lalu. Namun Red Bull telah menabur perang kepada Renault, yang notabene mesin tim.
Bos Red Bull, Christian Horner secara terang-terangan mengkritik Renault yang tak mampu menyajikan unit mesin untuk menandingi Mercedes. Padahal di tahun 2010 hingga 2013, Renault menyapu bersih gelar pembalap dan konstruktor terbaik.
Di Australia, Daniel Ricciardo hanya menempati tempat kelima dan Daniil Kvyat bermasalah dengan mobilnya. Perang antara Red Bull dan Renault pun tak terbantahkan lagi.
Menanggapi hal tersebut, Ricciardo coba mencairkan suasana. Pembalap tim asal Australia itu ingin fokus mengeluarkan kemampuan terbaiknya di seri kedua F1 yang berlangsung di Malaysia akhir pekan ini. Dengan sebuah hasil, Ricciardo bisa membuktikan bahwa Renault masih pabrikan mesin yang cocok untuk Red Bull.
“Red Bull tim pemenang dan mereka ingin hasil. Saat ini masih terlalu dini berbicara mengenai berbagai hal, apalagi perlombaan baru berlangsung sekali. Tapi kami jelas merasa harus lebih kompetitif musim ini,” ucap Ricciardo di situs Miltonkeynes.co.uk, Jumat (27/3/2015).
“Beberapa orang merasa mereka harus melepaskan beberapa hal dan berkata mereka harus bertindak, tapi ini perlombaan akhir pekan. Dan kami harus tetap fokus untuk terus berkembang,” sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)
