Perenang Andalan Indonesia Siap Kembali Menggebrak

JAKARTA – Andalan Indonesia di cabang olahraga renang, Triady Fauzi Siddiq siap kembali menggebrak saat turun di SEA Games XXVIII di Singapura, 5-16 Juni 2015. Ia juga berharap prestasinya di SEA Games 2013, Myanmar akan berlanjut di pesta olahraga antarnegara di kawasan Asia Tenggara tahun ini.

Sedikit catatan mengenai prestasi pemuda kelahiran Cimahi, 19 September 1991 itu di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyitaw. Di mana Triady turut menyumbang empat medali untuk Indonesia, yakni: dua medali emas di nomor 100 dan 50 meter gaya bebas, satu medali perak di nomor 100 meter, dan satu medali perunggu di nomor 4x200 gaya ganti estafet putra.

Hebatnya, Triady berhasil memecahkan rekor di nomor 100 meter gaya bebas milik perenang asal Malaysia, Daniel William yang memiliki catatan waktu 50,16 detik. Catatan waktu Triady sendiri yaitu 49,99 detik.

Prestasinya di Myanmar ini pun membuat Triady dinobatkan sebagai salah satu dari lima Atlet Terbaik 2013 versi Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Sedangkan empat atlet lain, di antaranya: Eko Yuli dan Deni (angkat besi), Lindswell Kwok (Wushu), dan Maria Ronda (Atletik).

“Saya akan tampil all out dan melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Saya juga masih akan turun di nomor yang sama, seperti saat bertanding di Myanmar lalu,” kata Triady kepada Okezone, belum lama ini.

Sayang, persiapan yang dilakukan tim renang Indonesia sebelum bertolak ke Singapura pada 2 Juni 2015 terbilang singkat, yakni dua bulan. Padahal, seharusnya training camp yang dilakukan di Australia berlangsung selama enam bulan.

“Persiapannya terbatas, kami hanya melakukan training camp di Australia selama dua bulan, harusnya enam bulan,” sambungnya.

Selain training camp yang diadakan di Australia, pahlawan Merah-Putih ini juga diturunkan dalam kejuaraan nasional (Kejurnas) di Senayan, Jakarta pada 16-17 Mei 2015. Hal tersebut, dilakukan untuk pemanasan sebelum berlaga di SEA Games XXVIII nanti.

“Kami sudah melakukan latihan dan turun di kejuaraan di Jakarta. Hasilnya cukup memuaskan dan sesuai dengan target Indonesia. Seharusnya kami mengikuti kejuaraan di New Zealand, tapi batal karena faktor usia (hanya sampai usia 18 tahun),” sambungnya.