Share

Bukti Kemenangan Rider Movistar Yamaha Bukan karena Hoki

Daniel Setiawan, Jurnalis · Kamis 02 Juli 2015 06:09 WIB
https: img.okezone.com content 2015 07 01 38 1174639 bukti-kemenangan-rider-movistar-yamaha-bukan-karena-hoki-kKvUjJeFCD.jpg Lorenzo menang empat kali beruntun dan itu membuktikkan kalau ia tidak hanya mengandalkan hoki. (Foto: Reuters/Albert Gea)
A A A

SETELAH rangkaian hasil minor musim lalu, mungkin tidak ada yang menyangka Jorge Lorenzo akan tampil beringas musim ini. Pembalap Movistar Yamaha tersebut seolah tak tersentuh oleh para pesaingnya di beberapa seri.

Patut dimaklumi jika ada suara-suara yang mengatakan performa Lorenzo akan kembali menurun di beberapa balapan berikutnya. Mengingat selama dua musim terakhir persaingan MotoGP didominasi Marc Marquez yang membela Repsol Honda dan rekannya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

Tapi empat kemenangan beruntun di musim 2015 jelas bukanlah pencapaian yang dapat dicap sebagai hoki semata.

Mari kita ulas empat kemenangan beruntun pembalap berjuluk X-Fuera tersebut:

1. Grand Prix Jerez

Jerez merupakan kebangkitan awal sang pemegang gelar Juara Dunia MotoGP dua kali itu. Tempat yang tepat pula untuknya membangun momentum karena ia membalap di tanah kelahirannya.

Lorenzo sudah menunjukan kualitasnya sejak sesi tes. Dua sesi dilahapnya dengan mantap, ia mengalahkan para rival terdekatnya, termasuk sang junior Marc Marquez. Memasuki free practice, pembalap kelahiran Palma tersebut tidak pernah lepas dari posisi satu dan dua. Hingga pada akhirnya sesi kualifikasi berhasil ia maksimalkan untuk menggapai pole position dengan catatan waktu 1 menit 37.910 detik.

Pembalap dengan nomor 99 itu menjalani balapan tanpa kesulitan. Bahkan saat race dimulai, Lorenzo sudah memimpin lomba. Marquez menguntit di posisi dua tanpa memberikan perlawanan berarti. Tunggangan YZR M-1 milik Lorenzo terlalu mantap untuk dikejar Baby Alien.

2. Grand Prix Le Mans

Kemenangan pertama musim ini di Jerez tidak serta merta membuat pembalap lain memasukan namanya di daftar rider yang harus diwaspadai. Toh Lorenzo juga tidak menunjukan tanda-tanda harus diwaspadai pada sesi latihan bebas.

Pada empat sesi latihan bebas, tandem Valentino Rossi tesebut hanya mencatat waktu tercepat pada sesi ketiga dengan catatan waktu 1 menit 32.647 detik. Pada free practice keempat bahkan ia harus terpelanting ke peringkat tujuh, dan kalah cepat dari rookie Tim Athina Forward Racing, Loris Baz.

Pada sesi kualifikasi, Lorenzo menempati posisi ketiga di belakang Andrea Dovizioso dan Marc Marquez. Kendati gagal mendapatkan pole seperti halnya di Jerez, namun ia memulai race dengan spektakuler.

Meski sempat dibayangi Marquez saat memulai balap, X-Fuera berhasil menggapai posisi pertama dengan memanfaatkan lebarnya Marquez di tikungan Dunlop. Satu overtaking sederhana, namun membuahkan 25 poin untuknya. Ia tidak tersentuh sepanjang balapan.

 

3. Grand Prix Mugello

Memasuki seri Mugello yang terletak di Italia membuat semua mata fokus pada rider asal Negeri Pisa. Rossi, Dovizioso dan Iannone merupakan nama-nama tenar rider Italia yang musim ini penampilannya membuat banyak orang berdecak kagum.

Namun sejatinya Mugello bukan tempat asing untuk Lorenzo. Dua edisi terakhir (2013 dan 2014), ia selalu finis di zona podium. Bahkan pada musim 2013 ia menjadi yang terbaik. Pada sesi latihan bebas ia membuat hasil yang lumayan apik, selalu berada di tiga besar, dan menjadi yang tercepat di free practice ketiga.

Meski memulai balap diapit oleh duo Italia penunggang Ducati, Iannone dan Dovizioso, hal tersebut tidak sama sekali meruntuhkan momentum yang masih dalam genggamanya sejak seri Assen. Lorenzo melesat menjadi yang terdepan sejak lap pertama.

Sama halnya dengan seri Jerez dan Le Mans, Lorenzo tak tersentuh sejak memimpin lomba di lap pertama. Ia pun merengkuh podium ketiganya secara beruntun, plus dua buah bonus berupa kegagalan Marquez dan Dovizioso menyelesaikan balap. Satu lagi akhir minggu sempurna untuk pembalap 28 tahun itu.

4. Grand Prix Katalunya

Seri ketujuh MotoGP berlangsung di Spanyol. Setelah menang di tiga seri sebelumnya, Lorenzo sesumbar ingin menaklukan panasnya aspal Katalunya. Meski terlalu dini, X-Fuera mampu membuktikan ucapannya saat race berlangsung.

Pada sesi free practice, Lorenzo hanya membukukan hasil terbaik pada sesi ketiga yaitu menempati posisi kedua pembalap tercepat. Selebihnya, X-Fuera hanya berada di peringkat empat, delapan, dan tujuh.

Kesulitan Lorenzo berlanjut pada saat kualifikasi. Ia gagal menapaki pole position dan hanya berada di posisi ketiga, di belakang duo Suzuki. Meski begitu, kecerdikan Lorenzo pada saat start kembali membawanya meraup poin penuh.

Sejak awal balapan, Lorenzo melejit ke posisi pertama. Sempat direpotkan oleh Marquez, namun kegigihannya membuat Baby Alien frustrasi. Ia bahkan harus mencicipi panasnya aspal Katalunya setelah motornya tidak dapat dikendalikan dengan baik.

Meski gagal mengulang prestasinya di Assen, kecerdikannya memanfaatkan start patut diacungi jempol. Apalagi di tiga seri (kecuali Jerez) ia tidak memulai balap dari posisi pertama. Bisa dikatakan, overtaking dan konsistensinya menjadi kunci utama X-Fuera menggapai kesuksesan di empat seri beruntun.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fap)

   

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini