BUDAPEST – Saat Honda memutuskan kembali bekerjasama dengan McLaren di Formula One (F1) 2015, banyak pecinta F1 yang berharap kolaborasi keduanya dapat berjalan baik seperti pada akhir 1980 dan awal 1990.
Namun nyatanya fans justru melihat duo pembalap McLaren, Jenson Button dan Fernando Alonso lebih sibuk menghabiskan waktunya dengan masalah yang dialami mesin mobin McLaren.
Keduanya pun sepakat tahun ini bukan tahun McLaren, dan baru mencanangkan target yang lebih tinggi untuk bersaing dengan Mercedes serta Ferrari di F1 2016.
Mantan pembalap F1, Stefan Johansson turut memberikan informasi berharga kepada pecinta McLaren, bahwa tak mudah menyatukan mesin Honda dengan McLaren. Menurutnya, era keemasan McLaren-Honda di masa lalu terjadi setelah lima tahun lamanya.
“Semuanya terus berbicara mengenai masa keemasan McLaren-Honda ketika mereka pada dasarnya berjaya selama beberapa tahun bersama Alain Prost dan Ayrton Senna,” kata Johansson sebagaimana diwartakan F1i, Minggu (2/8/2015).
“Apa yang dilupakan orang-orang adalah hubungan baik keduanya tak ada sebelum Honda menghabiskan lima tahun di F1 untuk mengembangkan mesin hingga menjadi seperti yang diinginkan. Tak mudah di hari-hari pertama, saya tahu itu baik karena pernah mengendarai mobil pertama pada 1983 dengan semangat dan skenario yang tak jauh berbeda dengan McLaren saat ini,” ceritanya.
“Saya biasa bercanda saat itu bahwa saya berhenti melakukan segala latihan fisik selama satu pekan karena saya telah mendapatkan semua yang dibutuhkan saat berlomba di akhir pekan saat mesin rusak di setiap sesinya, dan saya harus berlari kembali ke pit untuk mencari mobil cadangan dan menyelesaikan sesi,” papar Johansson.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fap)
