Share

Salah Satu Calon Kasatlak Prima Rela Lepas Jabatan jika Terpilih

Rully Pane, Jurnalis · Sabtu 29 Agustus 2015 00:18 WIB
https: img.okezone.com content 2015 08 28 43 1204387 salah-satu-calon-kasatlak-prima-rela-lepas-jabatan-jika-terpilih-fYFQQd2SjS.jpg Kontingen Indonesia di SEA Games 2015 (Foto Ilustrasi: Wahyu Putro/ANTARA)
A A A

JAKARTA – Fit & Proper Test bagi tujuh calon Ketua Satuan Pelaksanan Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dihelat Jumat (28/8/2015) di Kantor Kemenpora. Salah satu dari tujuh stakeholder tersebut, Anton Subowo, pun mengklaim bersedia menanggalkan jabatannya sebagai SekJen PBSI dan Presiden Badminton Asia Confederation (BAC) jika nantinya dia terpilih.

Anton menjadi satu dari tujuh bakal calon. ‎Selain dia, ada nama-nama macam Suwarno, Mulyana, Ahmad Sucipto, Lukman Niode Richard Sam Bera, dan Sadiq Algadri. Dari tujuh stakeholder tersebut, semuanya memang punya bawaan jabatan, tak terkecuali dengan Anton.

“Pak Gatot Broto (Kepala Komunikasi Publik Kemenpora) telah menyinggung soal pakta integritas. Jadi kemungkinan Kasatlak nantinya harus melepas jabatannya. Tapi, kalau akhirnya itu bisa menyelamatkan olahraga negeri ini, kenapa tidak! Kalau memang kebijakannya seperti itu, ya mau tidak mau harus lepas jabatan,” papar Anton dalam acara Fit & Proper Test yang juga dihadiri Okezone, Jumat 28/8/2015).

“Saya masuk ke badminton awalnya karena ingin membuat olahraga ini dan tentunya prestasinya selalu eksis. Mungkin sedih iya (kalau harus meninggalkan jabatannya), tapi bukan berarti saya akan meninggalkan bulutangkis begitu saja. Saya ingin selalu memberikan sumbangsih meski tidak berperan sebagai pengurus,” lanjut putra dari Ketua KOI, Rita Subowo ini.

Soal visi dan misi, Anton sesumbar akan melakukan perubahan dengan menyatukan pemangku dan pelaksana kebijakan.

“Karena olahraga itu bukan sesuatu yang bisa langsung jadi, tapi perlu waktu. Jadi, kalau sudah buat program A lalu berubah lagi, pasti jadi berantakan. Itu sudah terjadi di PBSI. Jika terpilih sebagai Kasatlak, saya ingin mensinergikan antara pemangku dan pelaksana kebijakan‎,” terangnya lagi.

“Kita juga perlu membuat program sampai Olimpiade 2024. Jadi pada saat Olimpiade 2020, sudah jelas proyeksi atlet-atlet untuk empat tahun ke depannya," tukas Anton.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fmh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini