Ketakutan Hamilton kembali mencuat usai pembalap Indycar, Justin Wilson meninggal dunia 23 Agustus 2015. Mantan pembalap F1 itu lepas kendali hingga menabrak pembatas lintasan. Meski sudah dilarikan ke rumah sakit, nyawa Wilson tak tertolong.
Kejadian itu hanya berselang sebulan sejak kepergian Jules Bianci. Pembalap tim Marussia itu menghembuskan nafas terakhir pada Juli 2015 usai koma sembilan bulan akibat kecelakaan di Grand Prix F1 Jepang, Oktober 2014.
Tewasnya dua pembalap dalam waktu singkat membuat Hamilton buka suara soal keamanan kendaraannya. Juara dunia 2014 itu menyarankan jika ruang kemudi atau kokpit pembalap dibuat tertutup.
"Ini pilihan yang sulit. Di satu sisi, Anda melihat kokpit tertutup sangat berpotensi digunakan di masa depan. Tapi saya tumbuh dan menyaksikan olahraga ini dengan kemudi terbuka sejak generasi pembalap Ayrton Senna. Sangat sulit mengubah pandangan itu tapi terkadang perubahan mesti dilakukan ke depannya," ujarnya mengutip Sindonews.com, Sabtu (5/9/2015).
"Sudah banyak yang tewas dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Kami harus membuat perubahan untuk meningkatkan (keamanan) F1," tambahnya.
Bagaimana bentuk kokpit yang ia usulkan, ia belum tahu secara mendetail. "Mungkin tidak harus ditutup. Ada mekanisme yang perlu dimiliki. Kami masih perlu mempelajarinya," pungkasnya. (Yanu Arifin/Sindonews.com)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fap)