DUSSELDORF – Muhammad Ali merupakan legenda tinju dunia, dan banyak petinju di era modern ini yang ingin mengikuti jejaknya saat masih aktif dan disegani sebagai petinju di masa lalu. Salah satu petinju tersebut, adalah Tyson Fury.
Petinju berusia 27 tahun asal Inggris baru saja mengukir sejarah, dan mengalahkan Wladimir Klitschko yang mempertahankan gelar kelas beratnya selama sembilan tahun lebih di ESPRIT Arena, Dusseldorf, Jerman.
Fury memenangi gelar tinju dunia kelas berat, via kemenangan angka mutlak atau unanimous decision, dengan angka 115-112, 115-112, 116-111. Sang petinju pun tak ragu lagi untuk menapaki jejak Ali.
“Hari ini permulaan era baru, dan saya katakan saya akan menjadi juara yang paling karismatik sejak Muhammad Ali, dan saya akan menjadi sepertinya. Datang ke sini merupakan tugas yang berat (Jerman). Dia (Klitschko) menghindari saya selama lima tahun,” ucap Fury kepada Sky Sports, Minggu (29/11/2015).
“Orang-orang dapat berkata apa yang mereka inginkan dari saya. dia mendaratkan beberapa pukulan hebat kepada saya, dan tak ada satupun yang mengguncang saya. Dia bertahan untuk hidupnya di pertarungan tersebut,” lanjutnya.
Kemenangan via angka mutlak juga tidak membuat Fury kecewa, setelah sebelumnya ia ingin memukul jatuh Klitschko untuk memenangi laga, karena berlangsung di Jerman yang notabene rumah adopsi Klitschko.
“Saya tidak keberataan dengan keputusan juri. Saya pikir saya harus memukul jatuh (Klitschko), tapi mereka menunjukkan saya cinta itu. Dia juara yang hebat, tapi setiap anjing memiliki hari terbaiknya,” imbuh Fury.
“Saya membuatnya frustrasi, mengakalinya dan menunjukkan hal-hal yang tak pernah ia lihat. Tak ada yang datang ke Jerman, dan bermain dengan juara tinju kelas berat dunia seperti itu. Hanya di Amerika, tapi hari ini kita berada di Jerman! Takdir saya menjadi kenyataan hari ini,” lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(arp)