MILTON KEYNES – Technical Chief Red Bull, Adrian Newey,mengaku khawatir dengan sistem token pengembangan mesin yang disebutnya rakus anggaran. Bahkan menurutnya, hal itu pula yang menyebabkan Renault tertinggal dari tim yang memiliki dana kuat seperti Ferrari dan Mercedes.
Semua manufaktur mesin di Formula One (F1) menggunakan token jelang akhir musim lalu, hal itu untuk meningkatkan beberapa unit yang mereka gunakan. Namun ada titik lemah yang menyebabkan adanya pengembangan sepanjang musim 2015.
Newey menjelaskan sebenarnya telah ada kesepakatan untuk menghentikan beberapa pengembangan mengenai sistem tersebut. Namun hingga kini masih ada tim yang belum bisa meningkatkan kemampuan mesinnya dan tim itu mengeluarkan dana besar untuk pengembangan.
“Justru sistem token mendorong orang untuk terus berbelanja. Kalau Anda baca butir kesepakatan pada 2012-2013, jelas disebutkan bahwa mesin harusnya sudah dibekukan. Namun belakangan masih ada tim yang dibolehkan untuk mengembangkannya,”ungkap Newey mengutip Motorsport, Selasa (9/2/2016).
“Oleh sebab itu token seperti spending frenzy atau membuang uang karena dana harus dikeluarkan pihak pemasok. Dan saya pikir hal itu juga berpotensi merongrong perusahaan yang belum siap dengan anggaran pengembangan yang besar seperti Renault, sehingga yang ada hanyalah jurang pemisah,” tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fap)