HOCKENHEIM – Jelang seri ke-12 GP Jerman petinggi Formula One (F1) yang tergabung dalam Strategy Group memutuskan penggunaan teknologi Halo akan resmi digunakan pada musim 2018. Alasannya, pembalap butuh adaptasi saat menggunakan perangkat tersebut.
Seperti diketahui, Halo menjadi terobosan petinggi F1 untuk melindungi keselamatan pembalap. Kendati sebelumnya, alat yang berada di kokpit pembalap tersebut awalnya bakal digunakan di musim balap 2017.
Charlie Whiting selaku Direktur Federasi Otomotif Internasional (FIA), mengatakan bahwa kesiapan para pembalap untuk menggunakan Halo belum maksimal. Bahkan para pengemudi jet darat belum bisa beradaptasi dengan baik, lantas akan dilakukan uji coba ketika balapan berlangsung di GP Belgia dan Italia.
“Kami sudah melakukan pengujian dan hanya sedikit anggota (Group Strategy) yang melewatkannya sebelum akhirnya menyatakan pembalap tidak punya pengalaman menggunakan Halo. Hal tersebut merupakan poin yang dibutuhkan pembalap sebelum bisa mengetahui itu benar-benar aman,” jelas Whiting, mengutip Crash, Sabtu (30/7/2016).
“Kami meminta semua tim untuk melihat kemungkinan mencobanya di Spa (Belgia) dan Monza (Italia), tapi itu sebelum keputusan diambil yakni menundanya sampai 2018. Sekarang saya pikir kami harus melihat ke arah rencana terstruktur di mana semua tim bisa mencobanya di beberapa titik selama 2016 di semua trek. Tapi tujuan saya tetap sama yakni meminta semua pembalap mencobanya,” pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fap)