Share

Sportpedia: Asal Mula Atlet Olimpiade Berpose Gigit Medali

Randy Wirayudha, Jurnalis · Rabu 24 Agustus 2016 14:04 WIB
https: img.okezone.com content 2016 08 24 43 1471823 sportpedia-asal-mula-atlet-olimpiade-berpose-gigit-medali-MWeJcQWo7D.jpg Pose atlet gigit medali di podium (Foto: Matthew Childs/REUTERS)
A A A

OLIMPIADE Rio de Janeiro kini sudah jadi kenangan. Goresan sejarah tercipta dari satu arena ke arena lain, meski terusik beberapa masalah di sana-sini. Selain kisah-kisah perjuangan para atlet, muncul pula kisah menarik tentang pose para atlet pemenang di podium.

Ketika lagu kebangsaan sudah dikumandangkan, para atlet di podium yang telah berkalung medali olimpiade, mesti akan diminta para fotografer untuk melakukan beberapa pose. Salah satunya yang takkan ketinggalan adalah pose menggigit medali.

Hampir semua atlet pasti akan dengan senang hati menggigit medali mereka, sembari ‘jepretan-jepretan’ fotografer mengambil gambar mereka. Padahal kan itu bukan cokelat atau permen. Itu medali yang berasal dari logam emas, perak atau perunggu!

Well, sebenarnya bagaimana asal muasal tradisi ini? Ada beberapa versi soal dari mana asal pose menggigit medali. Beberapa literatur mengatakan aksi atlet memasukkan medali ke mulutnya sudah ada dari era Olimpiade Yunani kuno.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dulunya, medali yang didapat para pemenang biasanya berasal dari 100 persen emas murni. Logamnya pun jadi sedikit lembek dan pasti akan meninggalkan bekas gigitan jika dimasukkan ke mulut.

Dahulu kala, para atlet Olimpiade Yunani kuno yang merasa sangat bangga bisa menang atas rivalnya, punya kebiasaan mencelupkan medali emas murni mereka ke minyak zaitun dan dukkah (campuran bumbu-bumbu asal kawasan Mediterania) dan kemudian dihisap kuat-kuat.

Terakhir kali emas murni dijadikan medali, adalah pada Olimpiade Stockholm (Swedia) pada 1912. Sejak saat itu, tak pernah lagi medali emas dibuat dari 100 persen emas murni. Bahkan saat ini, disebutkan medali emas yang didapat para atlet pemenang hanya mengandung enam gram emas.

Sementara 494 gram sisanya adalah perak! Jadi karena itulah, banyak para atlet yang biasanya bakal menggigit medali mereka tanpa diminta fotografer, sekadar hanya ingin tahu apakah medali yang mereka dapatkan betulan emas atau tidak.

Untuk beberapa olimpiade terakhir, tentu para atlet sudah barang tentu tahu akan hal ini. Pun begitu, mereka tetap berpose menggigit medali dan itu karena permintaan fotografer.

Presiden International Society of Olympic Historians, David Wallechensky menjelaskan, pose menggigit medali dianggap sebagai ‘jepretan’ foto yang ikonik dan bisa dijual para fotografer. Oleh karenanya, jadi obsesi tersendiri bagi para fotografer untuk selalu mendapatkan pose tersebut.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini