BANDUNG - Perolehan medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 terlihat sangat jomplang. Di posisi pertama, Jawa Barat (Jabar) sebagai tuan rumah mampu mengoleksi 216 emas, 154 perak, dan 158 perunggu.
Posisi kedua ditempati Jawa Timur (Jatim) dengan 132 emas, 136 perak, dan 131 perunggu. Sedangkan posisi ketiga dihuni DKI Jakarta dengan torehan 128 emas, 125 perak, dan 116 perunggu.
Perbedaan mencolok kembali terlihat di peringkat keempat sampai 34. Bahkan nasib miris diderita Sulawesi Tengah (Sulteng), Bengkulu, dan Sulawesi Barat (Sulbar) yang tidak meraih satu pun medali emas.
Sulteng hanya meraih tiga perak dan tujuh perunggu. Bengkulu hanya meraih dua perak dan dua perunggu. Terakhir, Sulbar hanya meraih satu perunggu.
Ketua KONI Pusat Tono Suratman mengatakan raihan prestasi dalam PON diperoleh melalui persiapan yang matang. Hal itu yang dilakukan kontingen di papan atas klasemen PON.
"Perlu kita sadar, membangun olahraga yang berprestasi itu tidak bisa dilakukan dalam empat tahun. Tapi harus terstruktur dan berkelanjutan," kata Tono di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Rabu (28/9/2016).
Menurutnya, kontingen yang berada di papan atas disokong oleh kebijakan pemerintah daerah baik. Pemerintah daerahnya mengeluarkan kebijakan dan pola pembinaan yang mendukung lahirnya prestasi.
"Kedua adalah sarana dan prasarana. Apa yang dilakukan Jabar dan lain-lain itu bisa kita rasakan, Jabar membangun sarana dan prasarana yang luar biasa, yang tidak ada pun menjadi ada," jelasnya.
Yang ketiga adalah dari segi anggaran. Besarnya alokasi anggaran dari APBD masing-masing jadi faktor penunjang untuk lahirnya prestasi. "Kalau anggaran tidak disiapkan per tahun dan tidak dimasukkan dalam APBD, prestasi tidak akan maju," jelas Tono.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(Ram)
