MILTON KEYNES – Pembalap Scuderia Toro Rosso, Daniil Kvyat, menegaskan sistem pemungutan suara (Voting) merupakan langkah yang tepat untuk melakukan pengenalan terhadap Halo teknologi terhadap pembalap.
Perangkat kontroversial tersebut menuai sejumlah reaksi pro kontra dari para pembalap. Rencananya Federasi Internasional Automotive (FIA) akan menggunakan teknologi tersebut pada musim 2017, namun hal tersebut urung dilakukan karena sebagian tim masih menentang penggunaanya.
Meski mendapat pertentangan, Halo teknologi sebenarnya masih dapat di sosialisasikan pada musim 2018. Teknologi ini sengaja di gagas FIA untuk meningkatkan keselamatan pengemudia setelah melihat Justin Wilson dan Jules Bianchi yang tewas usai mengalami kecelakaan di arena balap.
Keduanya meninggal, karena mengalami cedera parah di bagian kepalanya setelah bertabrakan di ajang IndyCar (Wilson) dan Formula One (F1) (Bianchi).
“Kami sedang membahas mengenai Halo. Mungkin ada yang netral, beberapa setuju dan yang lainnya menentang penggunaannya,” terang Kvyat, sebagaimana diberitakan F1 Today, Kamis (8/12/2016).
“Ada 22 pembalap dengan 22 kepribadian yang berbeda. Semuanya dapat di diskusikan, namun saya pikir mereka harus membiarkan kami memilih atau melihat pendapat dari para pembalap tanpa menggali terlalu dalam,” tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(lsk)
